Falih yang berbicara dengan timpalannya, Alexander Novak, di Moskow mengatakan pertentangan jelas berada di Rusia mengenai apakah negara itu akan memperpanjang pakta tersebut pada pertemuan kebijakan di Wina dalam beberapa pekan mendatang.
"Jadi, saya rasa negara tersisa yang hendak bergabung adalah Rusia. Saya akan menunggu dinamika Rusia bekerja sendiri," kata Falih saat wawancara dengan TASS.
"Jelas ada perdebatan dalam negara tersebut tentang kapasitas pasti yang harus diproduksi Rusia dalam tahap kedua," kata dia.
Presiden Vladimir Putin pekan lalu menuturkan bahwa Rusia dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) berbeda pandangan terkait harga minyak yang adil, namun mereka akan memutuskan secara bersama dalam pertemuan kebijakan organisasi itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menteri Perminyakan: Iran tidak berencana hengkang dari OPEC
Baca juga: OPEC perpanjang pengurangan produksi, minyak naik hampir tiga persen
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019