• Beranda
  • Berita
  • China katakan terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut dengan AS

China katakan terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut dengan AS

10 Juni 2019 18:51 WIB
China katakan terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut dengan AS
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu terakhir di Argentina pada Desember di sela-sela KTT G20. (Foto: Reuters)

China tidak ingin berperang, tetapi tidak takut. Jika pihak AS bersedia melakukan konsultasi yang sama maka pintu kami terbuka. Jika pihak AS bersikeras untuk meningkatkan friksi perdagangan, kami akan dengan tegas merespons dan berjuang sampai akhir

China terbuka untuk pembicaraan perdagangan lebih lanjut dengan Washington tetapi tidak ada yang mengumumkan tentang kemungkinan pertemuan antara pemimpin China dan Amerika Serikat pada KTT G20 bulan ini, kata Kementerian Luar Negeri, Senin.

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali mengatakan bahwa dia bersiap untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di KTT Osaka pada akhir Juni, tetapi China belum mengonfirmasinya.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada Sabtu (8/6) bahwa pertemuan para pemimpin memiliki beberapa kesamaan dengan KTT Buenos Aires mereka Desember lalu, yang membuat Washington menunda kenaikan tarif sementara kedua belah pihak melanjutkan negosiasi.

Berbicara di Beijing pada jumpa pers harian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang sekali lagi tidak akan mengkonfirmasi pertemuan tersebut.

Tetapi Geng mengatakan bahwa China telah memperhatikan bahwa baru-baru ini pihak AS telah mengatakan berkali-kali berharap untuk mengatur pertemuan Xi-Trump.

"Jika ada berita konkret tentang ini, China akan merilisnya tepat waktu," kata Geng.

Mengenai perselisihan perdagangan dan membicarakannya, posisi China sangat jelas, tambahnya.

"China tidak ingin berperang, tetapi tidak takut. Jika pihak AS bersedia melakukan konsultasi yang sama maka pintu kami terbuka. Jika pihak AS bersikeras untuk meningkatkan friksi perdagangan, kami akan dengan tegas merespons dan berjuang sampai akhir."

Saat KTT G20 pada 28-29 Juni tahun ini di dekat Osaka, Trump sedang bersiap meluncurkan tarif 25 persen untuk hampir semua impor China sejauh ini tidak tersentuh oleh perang tarif kedua negara. Mereka akan berlaku untuk daftar barang konsumen senilai 300 miliar dolar AS termasuk ponsel, komputer, dan pakaian.

Trump mengatakan pada Kamis (6/6) di Prancis bahwa ia akan memutuskan apakah akan melanjutkan dengan tarif setelah pertemuan dengan Xi.

KTT Buenos Aires membuka jalan selama lima bulan perundingan yang bertujuan mengakhiri sengketa perdagangan yang memburuk.

Tetapi negosiasi macet pada awal Mei, dengan AS menuduh pihak China mengingkari komitmen sebelumnya. Tidak ada pertemuan tatap muka yang diadakan sejak 10 Mei, hari di mana Trump dengan tajam meningkatkan tarif pada daftar barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS menjadi 25 persen - kenaikan yang ia tunda setelah pertemuan Buenos Aires.

Sejak itu, retorika dan ancaman perdagangan yang sengit antara Beijing dan Washington terus meningkat, terutama setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi berat terhadap Huawei Technologies Co, perusahaan peralatan telekomunikasi utama China.
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019