Ketua Komunitas Sedulur Balon Pekalongan Priyadi Solihin di Pekalongan, Senin, mengatakan minat masyarakat yang ingin mengikuti "Festival Balon) yang ditambat ini cukup tinggi yaitu mencapai 105 peserta atau naik dibanding kegiatan yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 38 peserta.
"Hingga batas akhir pendaftaran, ada 105 peserta siap mengikuti festival balon. Adapun para paserta berasal dari Kota/Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang," katanya.
Ia mengatakan kegiatan festival balon udara pada 2019 akan berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu akan dibagi menjadi satu sesi dan serentak dimulai pukul 05.00 WIB.
"Kegiatan akan dilaksanakan serentak mulai pukul 05.00 WIB. Teknisnya, nanti sekali naik ada 105 peserta langsung karena kami sudah mempertimbangkan untuk kapasitas lapangan di Stadion Hoegeng cukup memadai," katanya.
Festival Balon 2019 adalah untuk memeriahkan tradisi Syawalan (sepekan setelah Lebaran) yang biasa dilakukan oleh warga setempat dan sekaligus memfasilitasi tradisi mereka tidak menaikan balon secara liar yang dapat membahayakan jalur penerbangan.
Manager Humas Airnav Indonesia Yohannes Sirait mengatakan tradisi membuat balon udara untuk memeriahkan Syawalan tetap diperbolehkan namun harus sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018 tantang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat.
"Oleh karena, untuk memfasilitasi masyarakat, Airnav Indonesia bersama Pemkot Pekalongan akan kembali menggelar Festival Balon tambat (tali) di Kota Pekalongan pada 12 JUni 2019. Pada festival akan menyediakan hadiah Rp70 juta, paket umrah, tiket pesawat, dan beragam doorprize," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019