"Dari tanggal 6 sampai 10 Juni jumlah wisatawan yang tenggelam mencapai 17 orang, seluruhnya berhasil diselamatkan oleh personel kami yang siaga di sepanjang pantai," kata Kepala Operasi dan SDM Balawista Kabupaten Sukabumi Asep Edom Saepulah di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, kasus tenggelamnya wisatawan tersebut diakibatkan beberapa faktor seperti tidak mematuhi aturan, berenang di zona terlarang, tidak bisa berenang, sakit seperti keram dan lainnya.
Namun dari semua kasus kecelakaan laut ini, mayoritas penyebab wisatawan tenggelam karena tidak mengindahkan imbauan dari petugas penjaga pantai ditambah tidak bisa berenang sehingga korban terseret arus dan tenggelam.
Seperti kasus tenggelamnya seorang remaja yang merupakan pengamen yang diketahui bernama Danur (15) warga Kampung Terminal Bubulak, Desa Pasar Minggu, Kabupaten Bogor yang tenggelam di Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok yang dikarenakan tidak mentaati aturan saat berwisata di laut.
Beruntung nyawanya berhasil diselamatkan dua personel Balawista yakni Romi dan Surya yang bersiaga di lokasi saat kejadian. Korban pun langsung dievakuasi ke posko dan diberikan peringatan agar tidak nekat berenang di zona terlarang.
"Walaupun libur lebaran sudah usai, tetapi objek wisata Laut Selatan Sukabumi masih ramai pengunjung, kami pun bersiaga penuh hingga 16 Juni dibantu personel keamanan dari TNI dan Polri serta potensi SAR lainnya," tambahnya.
Asep mengatakan pantai di Sukabumi memang indah tetapi tidak semua bisa direnangi, karena terdapat palung, pusaran air, arus bawah laut dan batu karang. Pihaknya tidak melarang wisatawan berenang, tetapi diimbau untuk berenang di lokasi aman dan terdapat petugas penjaga pantai.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019