Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa, diprediksi rawan akan aksi ambil untung oleh para investor....kenaikan IHSG terbilang sudah cukup tinggi dalam dua hari terakhir secara beruntun
IHSG dibuka melemah 2,81 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.286,8. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 0,83 poin atau 0,08 persen menjadi 1.001,17.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Selasa, mengatakan laju kenaikan IHSG yang berlangsung hingga perdagangan saham hari Senin (10/6) kemarin, diperkirakan mulai melambat pada perdagangan saham hari ini, seiring meredanya eforia pasar atas keputusan S&P yang menaikkan peringkat surat utang Indonesia.
"Bahkan rawan terjadi aksi ambil untung yang dilakukan pemodal, mengingat kenaikan IHSG terbilang sudah cukup tinggi dalam dua hari terakhir secara beruntun," ujar Alfiansyah.
Dari eksternal, sengketa dagang masih berlanjut. China tengah menyiapkan balasan atas kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mendeklarasikan darurat nasional di bidang teknologi sehingga membuat Huawei Technologies tidak bisa berbisnis dengan perusahaan AS tanpa lisensi.
"Sanksi yang sedang disiapkan Pemerintah China berupa pengetatan sejumlah ekspor teknologi ke AS," kata Alfiansyah.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 45,1 poin (0,21 persen) ke 21.179,52, Indeks Hang Seng menguat 130,86 poin (0,47 persen) ke 27.709,5, dan Indeks Straits Times menguat 17,64 poin (0,55 persen) ke posisi 3.205,75.
Baca juga: Bursa Saham Tokyo merosot saat investor kunci keuntungan
Baca juga: Bursa Hong Kong menguat, Indeks Hang Seng dibuka naik 98,42 poin
Baca juga: Wall Street ditutup menguat, kekhawatiran ketegangan AS-Meksiko mereda
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019