"Penderita HIV-AIDS di kota ini setiap hari pasti selalu saja ditemukan," kata Kepala Bidang Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kupang, Sri Wahyuningsih kepada wartawan di Kupang, Selasa.
Padahal kata dia, berbagai macam sosialisasi sudah terus menerus dilakukan oleh Dinkes serta LSM untuk menekan penyebaran HIV-AIDS.
Sri menambahkan, sesuai dengan data yang dikumpulkan pada April 2019, tercatat 49 temuan penderita HIV-AIDS baru di ibu kota provinsi NTT itu.
Ia menambahkan dari 1.445 didominasi laki-laki dengan jumlah penderita mencapai 869 orang dan wanita berjumlah 586 orang.
"Penderita HIV-AIDS paling banyak didominasi oleh kaum pria," tambah dia.
Terkait dengan data sebaran wilayah penderita HIV-AIDS terbanyak ditemukan di Kecamatan Maulafa sebesar 19 persen, Kelapa Lima dan Oebobo 17 persen, sedangkan Alak, Kota Lama dan Kota Raja masing-masing 16 persen.
Pemerintah Kota Kupang melalui Dinkes dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) terus berupaya melakukan penyuluhan, pencegahan, pelayanan, pemantauan, pengendalian dan penanggulangan HIV-AIDS, guna mencapai tujuan kehidupan sehat sejahtera bagi semua warga Kota Kupang.
"Kami akan terus berusaha agar jumlah penderitanya semakin berkurang, dengan berbagai cara mulai dari sosialisasi untuk mencegah terjadinya penyebaran," tutur dia.
Baca juga: Di NTT, HIV/AIDS renggut 1.062 nyawa 10 tahun terkahir
Baca juga: 44 balita NTT positif HIV/AIDS
Baca juga: PKK NTB sosialisasi pencegahan HIV/AIDS
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019