• Beranda
  • Berita
  • Kemensos berikan santunan ahli waris korban kerusuhan Buton

Kemensos berikan santunan ahli waris korban kerusuhan Buton

11 Juni 2019 20:32 WIB
Kemensos berikan santunan ahli waris korban kerusuhan Buton
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial RI, Nurul Farijati (berjilbab) saat melihat kondisi rumah yang rusak di lokasi kerusuhan di Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/6/2019) (Dok. PSKBS Kemensos)

Pada kesempatan tersebut juga diberikan paket sembako dan perlengkapan sekolah bagi anak-anak pengungsi di lokasi pengungsian.

Kementerian Sosial memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia akibat kerusuhan di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Santunan tersebut diserahkan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial RI, Nurul Farijati di halaman posko pengungsian lapangan kantor Desa Laburunci, Kecamatan Pasar Wajo, Kabupaten Buton, Selasa.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, santunan tersebut diberikan kepada ahli waris korban meninggal atas nama La Juada dan Arifin masing-masing sebesar Rp15 juta.

Selain pemberian santunan, pada kesempatan tersebut juga diberikan paket sembako dan perlengkapan sekolah bagi anak-anak pengungsi di lokasi pengungsian.

Bupati Buton La Bakry pada sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian Sosial yang telah membantu korban kerusuhan dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi berupa dapur umum selama dipengungsian.

Para relawan Pelopor Perdamaian, Tagana dan Pendamping PKH selalu siap sedia membantu pengungsi selama di lapangan, kata Bupati Buton.

Pada hari pertama Idul Fitri 5 Juni 2019 telah terjadi konflik sosial antara dua desa yaitu Desa Gunung Jaya dan Desa Sampoabalo, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton,  Sulawesi Tenggara.

Akibat konflik sosial tersebut dua orang meninggal dunia, delapan orang luka luka, 87 rumah hangus terbakar, dan 1.416 orang mengungsi dari kampung halaman mereka. Terdapat 11 titik posko pengungsian di Kabupaten Buton.

Saat ini situasi kedua desa yang bertikai sudah kondusif dalam penjagaan aparat keamanan. Dari 1.416 pengungsi terdapat 14 KK Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan yang menjadi korban yang rumahnya dibakar.

Direktur PSKBS Nurul Farijati pada kesempatan itu menyampaikan salam dari Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita yang belum bisa hadir di tengah-tengah pengungsi.

"Beliau sangat prihatin terhadap konflik sosial yang terjadi dan berharap konflik sosial ini dapat diselesaikan secara damai dan tidak akan terulang kembali," katanya.

Dalam rangka mendukung upaya pemulihan sosial pascakonflik yang telah dilakukan pemerintah daerah, Kementerian Sosial telah menerjunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial ke lokasi pengungsian dan menyiapkan bantuan sosial dengan total bantuan sebesar Rp2,19 miliar.

Rincian bantuan yang akan diberikan adalah Santuan Ahli Waris sebesar Rp30 juta Logistik tanggap darurat sebesar Rp943.349.000, Bantuan Keserasian Sosial Rp150 juta, Bantuan Kearifan Lokal sebesar Rp100 juta Bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR) sebanyak 53 unit masing-masing Rp15 juta total dan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif sebanyak tiga KK masing-masing Rp5 juta.
Baca juga: 36 orang ditetapkan sebagai tersangka bentrok di Buton
Baca juga: Kemensos upayakan mediasi para pihak konflik sosial di Buton


 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019