Sembilan orang tewas di enam kota dan 32 kecamatan di Daerah Otonomi Guangxi tewas, sedangkan 360.000 warga lainnya terkena dampak hujan deras yang mengakibatkan banjir, demikian media resmi setempat.
Dinas Kegawatdaruratan provinsi yang berbatasan langsung dengan Vietnam itu mencatat sedikitnya 1.300 unit rumah hancur diterjang banjir bandang sehingga menyebabkan 17.000 jiwa penghuninya dievakuasi ke tempat aman.
Biro Meteorologi Daerah Otonomi Guangxi mengeluarkan tanda kewaspadaan berwarna kuning padaa Selasa pukul 10.30 waktu setempat (09.30 WIB) terkait kemungkinan hujan lebat hingga 24 jam ke depan.
Sementara itu, tujuh korban tewas lainnya terjadi di Provinsi Guangdong. Satu orang lagi dinyatakan hilang pada pukul 10.00 waktu setempat setelah hujan lebat di provinsi tetangga Guangxi itu menyebabkan kerusakan jalan dan rumah warga.
Tiga kecamatan di Kota Heyuan mengalami dampak terparah saat hujan lebat disertai petir mengguyur selama hampir sepekan.
Lebih dari 110.000 jiwa warga terkena dampak atas kerusakan 956 unit rumah dalam bencana tersebut.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019