"Dua ekor beruang madu yang terjerat ini berjenis kelamin jantan dan betina, keduanya cedera pada kaki akibat terkena jeratan babi milik warga," kata petugas TNGL Baiturrahmat, Selasa malam.
Satwa liar yang dilindungi ini ditemukan warga pada Selasa siang saat pulang dari kebun. Tanpa sengaja, warga melihat dua satwa dalam kondisi terperangkap.
Khawatir atas keselamatan kedua satwa ini, warga bernama Bashir tersebut melaporkan temuan ini kepada warga lainnya di desa. Warga kemudian menghubungi petugas Taman Nasional Gunung Leuser dan BKPH Kabupaten Aceh Barat Daya guna mendapatkan pertolongan.
"Kami juga sudah meminta bantuan BKSDA Aceh dan pihak terkait lainnya untuk melakukan evakuasi dua ekor beruang madu yang terjerat ini," kata Baiturrahmat.
Kepala BPTN Wilayah I Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Agung Widodo mengatakan agar satwa liar tersebut hingga Selasa malam masih dijaga oleh warga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Masyarakat juga melakukan penjagaan di lokasi dengan sukarela karena khawatir jerat yang terperangkap putus dan akan menyerang warga sekitar," kata Agung Widodo.
Menurut keterangan, warga, satwa liar yang dilindungi tersebut terjerat perangkap yang dipasang oleh pemburu babi. Namun naas yang terjerat adalah dua ekor beruang madu yang memiliki cakar panjang.
Saat berita ditulis, tim evakuasi yang dipimpin oleh BKSDA Aceh beserta pihak NGO/LSM dalam perjalanan menuju ke lokasi untuk mengevakuasi satwa yang masih terjerat perangkap di dalam hutan Kabupaten Aceh Barat Daya.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019