Pelatih Tim Nasional Indonesia Simon McMenemy meminta para pemainnya untuk belajar dari kekalahan yang dialami pada laga persahabatan internasional kontra Yordania dengan skor 4-1, di Amman, Selasa.
"Pemain harus belajar dan menjadikan laga ini sebagai pengalaman," ujar Simon, dikutip dari media Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), di Jakarta, Selasa (11/6).
Dia melanjutkan, Yordania adalah tim kuat. Kesebelasan itu merupakan skuat yang sama ketika mengalahkan Australia dengan skor 1-0 pada pertandingan fase grup Piala Asia 2019
Selain itu, lokasi pertandingan juga sulit untuk bermain. Suhu lingkungan yang panas dan jauh perjalanan dari Indoneesia membuat kondisi semakin rumit.
"Kami sudah tahu sejak awal laga ini bakal susah. Namun kalau misalnya kami kembali ke sini lagi, saya yakin persiapan akan lebih baik karena kami sudah memiliki pengalaman," ujar Simon.
Pelatih asal Skotlandia itu pun langsung fokus ke pertandingan persahabatan FIFA selanjutnya menghadapi Vanuatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (15/6).
Simon berharap pemainnya mampu meraih hasil positif di laga tersebut karena akan berlangsung di rumah sendiri.
"Saat ini, kami harus kembali ke Indonesia dengan kepercayaan diri," kata dia pula.
Tim nasional Indonesia takluk dari Yordania dengan skor 4-1 dalam laga persahabatan internasional FIFA, di Stadion King Abdullah II, Amman, Yaman, Selasa.
Satu-satunya gol Indonesia dalam pertandingan tersebut dicetak oleh Alberto 'Beto' Goncalves di menit ke-86.
Sedangkan gol Yordania dilesakkan oleh Bahaa Faisal (22'), Ahmed Ersan (42'), Yousef Alrawashdeh (63') dan Hamza Aldardour (79').
Indonesia belum memperbaiki catatan pertemuannya dengan Yordania.
Sebelumnya Indonesia sudah tiga kali berjumpa Yordania dan ketiganya berakhir dengan kekalahan untuk skuat Garuda. Semua laga tersebut berlabel persahabatan dan berlangsung di Amman, Yordania.
Pada pertemuan pertama pada 2004, Indonesia kalah dengan skor 1-2, kemudian pada 2011 menyerah dengan skor 0-1 dan ketiga pada 2013 kalah telak 0-5.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019