"Bantuan teknologi yang mereka dapat rumah dan mesin pengolah air serta 500 galon untuk pemasarannya," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk, kepada Antara di Kupang, Rabu.
Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat untuk memperkuat usaha BUMDes di Desa Teun yang berada di wilayah kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu.
Menurut dia, BUMDes di Desa Teun sudah mulai merintis usaha atau bisnis air minum dengan memanfaatkan potensi di desa setempat.
"Potensi alam sudah mendukung berupa sumber air yang sangat jernih di sana sehingga teknologi ini maka air yang diolah langsung bisa diminum," katanya.
Petrus Manuk mengatakan, pihaknya akan memperkuat BUMDes tersebut sebagai salah satu unggulan dari provinsi setempat. Saat ini pihaknya sedang menyeleksi sebanyak 100 BUMDes yang akan dikembangkan sebagai BUMDes unggulan sesuai arahan gubernur setempat.
"Ada sekitar 200 BUMDes yang terdaftar dari 21 kabupaten, kami sedang seleksi untuk dipilih 100 BUMDes sebagai unggulan," katanya.
Menurutnya, BUMDes yang terpilih ini akan diperkuat dari aspek managemen administrasi maupun sumber daya manusia pengelolanya.
Ia menambahkan, beberapa BUMDes lain yang menurutnya berhasil mengelola usaha dengan memanfaatkan potensi di desa seperti BUMDes di Desa Lapale Kabupaten Sumba Barat yang mengelola objek wisata Lapale Hills, BUMDes di Desa Wetana Kabupaten Sumba Barat yang memproduksi padi gogo wangi.
Selain itu, BUMDes di Desa Puna Kabupaten Timor Tengah Selatan yang membentuk PT untuk penambangan batu pecah, BUMDes di Des Kufeu Kabupaten Malaka yang memproduksi tepung kelor, dan lainnya.
"Di kabupaten lainnya juga kami terus dorong agar BUMDes dikembangkan dengan prinsip bisnis dengan target nantinya ada 100 BUMDes yang betul-betul bisa diandalkan," katanya.
Baca juga: NTT dorong BUMDes di Lapale kembangkan agrowisata
Baca juga: PMD NTT akan cetak 100 BUMDes unggulan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019