Pratinjau - Siapa berjaya di Catalunya?

12 Juni 2019 16:03 WIB
Pratinjau - Siapa berjaya di Catalunya?
Pebalap Ducati Jorge Lorenzo, pebalap Repsol Honda Marc Marquez, dan pebalap Ducati Andrea Dovizioso menjalani balapan GP Catalunya 2018. (17/6) Lluis Gene/AFP
Dua pekan lalu, Sirkuit Mugello menjadi saksi dominasi Ducati selama tiga tahun terakhir di sirkuit kandang mereka.

Menuju Catalunya akhir pekan ini, tim asal Italia itu akan berharap mampu meneruskan tren positif mereka di seri ketujuh balapan MotoGP musim ini.

Tahun lalu Ducati juara di Barcelona lewat pebalap tuan rumah Jorge Lorenzo yang mampu meredam rival senegaranya Marc Marquez sekaligus menciptakan rekor baru di trek yang memiliki aspal baru itu.

Kabar baik untuk Ducati adalah, Sirkuit Catalunya bukan lah ladang perburuan terbaik Marc Marquez (Repsol Honda), pemuncak klasemen sementara.

Pebalap asal Spanyol itu tercatat baru satu kali menang di Catalunya yaitu pada 2014.

Persaingan di kelompok terdepan pun akan diramaikan oleh pebalap yang cerdas di trek seperti Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Jack Miller (Pramac Racing), yang tak akan melepaskan Marquez di depan.

Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) masih memiliki rekor kemenangan terbanyak di Catalunya dengan enam gelar di kelas motoGP.

Pebalap asal Italia itu mengalami akhir pekan yang sulit di Mugello, namun The Doctor tak jarang membuat comeback dari masa-masa sulit di akhir pekan yang bisa meramaikan balapan di teritori rivalnya.

Rekan satu timnya, Maverick Viñales, akan mendapat dukungan tambahan dari fans tuan rumah dan tentunya menarik melihat pertarungan antara kedua pebalap Yamaha itu.

Pabrikan dari Iwata itu juga memiliki talenta muda seperti Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) dan rekannya, Franco Morbidelli, yang performa keduanya menjadi sorotan sejak balapan di Jerez beberapa pekan lalu.


Baca juga:Quartararo sukses jalani operasi lengan kanan


Sementara itu, Jorge Lorenzo yang telah empat kali menang di depan pendukungnya di Catalunya, masih belum menemukan ritme dengan motor Honda setelah didera cedera di awal musim.

Tahun lalu Lorenzo mampu membungkam kritik ketika menemukan titik balik karirnya bersama Ducati dengan menang dua seri beruntun di Mugello dan kemudian Catalunya. Pebalap bernomor 99 akan membutuhkan momen seperti itu.

Baca juga:Profil - Petrucci, kemenangan MotoGP pertama si mantan polisi

 


Di trek yang memiliki tikungan akhir cepat, lintasan lurus panjang dan titik pengereman keras, Michelin akan membawa ban kompon lunak, medium dan keras ke Catalunya.

Ban depan lunak dan belakang yang dibawa pabrik ban asal Prancis itu akan memiliki desain simetris, sementara ban depan kompon keras dan semua ban belakang memiliki desain asimetris yang lebih keras di sisi kanan untuk mengimbangi delapan tikungan ke kanan di banding enam tikungan ke kiri yang ada di trek.

Untuk mengantisipasi cuaca buruk di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Michelin membawa ban basah depan berkompon lunak dan medium. Ban belakang juga akan dalam kompon lunak dan medium tapi memiliki desain asimetris keras di sisi kanan.

"Ini adalah salah satu trek yang memberi ujian menyeluruh kepada ban dan motor dan karena sirkuit ini telah menjadi salah satu arena tes penting di kalender, juga salah satu balapan terbaik," ungkap manajer roda dua Michelin Motorsports Piero Taramasso kepada MotoGP.com.

Seperti yang dikatakan oleh Silvano Gaibusera, kepala mekanik Yamaha Factory Racing untuk Valentino Rossi, masalah utama di Catalunya adalah kondisi yang sangat panas sehingga ban bekerja sedikit buruk dengan banyak spin dan berkurangnya traksi.

"Ban depan tak terlalu masalah tapi di balapan sebelumnya... tekanan sangat tinggi di ban belakang sehingga di 4-5 lap terakhir kami sedikit kesulitan," kata Gaibusera.

Sejumlah tikungan panjang pun bisa membuat ban tergelincir sehingga konsumsi ban tinggi, itu yang diantisipasi oleh tim Suzuki Ecstars.

"Tantangan lain adalah menemukan setup suspensi belakang yang pas untuk mendapatkan ekstra grip yang bisa memberikan keuntungan baik di performa maupun konsumsi ban," kata kepala kru Suzuki Ecstar Jose Manuel Cazeaux.

Dua tikungan terakhir di Catalunya juga merupakan tikungan cepat di mana daya cengkeram ban serta kemampuan membelok motor sangat berperan.

Kepala teknisi Repsol Honda Santi Hernadez mengungkapkan jika tikungan terakhir akan sangat menentukan.

"Sangat penting bagaimana kalian memanfaatkan tikungan terakhir untuk membangun kecepatan. Jika kalian lambat di sana, dengan lintasan lurus menanti di depan kalian akan kehilangan akselerasi dan kecepatan puncak," kata Hernandez.

Balapan GP Catalan pada Minggu (16/6) nanti juga akan menjadi momen selebrasi 70 tahun balapan Grand Prix sepeda motor, yang mana Grand Prix pertama lahir pada 13 Juni 1949 di sebuah Isle of Man, suatu pulau yang terletak di perairan Irlandia dan Inggris.


Baca juga:Serangan ganda Ducati repotkan Marquez di Mugello

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019