Realisasi membangun Toko Indonesia di Sebatik, Nunukan ditargetkan pada 2020.Mengenai lahannya untuk Toko Indonesia di Sebatik Timur itu sudah ada. Merupakan lahan hibah dari masyarakat, luas lahannya setengah hektare,
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kalimantan Utara (Kaltara), Hartono di Tanjung Selor, Rabu.
“Tahun ini kita baru akan membuat perencanaannya. Setelah itu nanti, selanjutnya akan dibangun fisiknya," ujarnya.
Soal berapa nilai anggaran yang dibutuhkan, bagaimana gambaran fisik bangunannya, nanti baru bisa diketahui setelah dari hasil perencanaan yang dilakukan oleh pihak konsultan.
Secara teknis, lanjutnya perencanaan hingga pembangunannya nanti dilakukan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, yakni Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU-Perkim) Kaltara.
Rencana pembangunan Toko Indonesia di Kecamatan Sebatik merupakan gagasan Gubernur Kaltara, H Irianto Lambrie. Setelah sebelumnya, gagasan serupa sudah terealisasi di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
“Mengenai lahannya untuk Toko Indonesia di Sebatik Timur itu sudah ada. Merupakan lahan hibah dari masyarakat, luas lahannya setengah hektare,” ujar dia.
Latar belakang pembangunan Toko Indonesia karena melihat disparitas harga di wilayah perbatasan yang tinggi.
Di samping itu, karena ketergantungan masyarakat di daerah tersebut dengan produk-produk dari luar negeri.
“Tujuannya, selain dapat menstabilkan harga barang di wilayah perbatasan, maka adanya Toko Indonesia di wilayah perbatasan," tambahnya.
Alasan lain dapat menaikkan martabat bangsa, yaitu memicu kesadaran untuk bela negara, melalui cinta kepada produk dalam negeri.
Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019