Saat mendampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang mengunjungi Konawe Utara di Sulawesi Tenggara, Kamis, Ruksamin mengatakan Kecamatan Andowia, Asera, Ohwo, dan Landawe masih terisolasi akibat banjir dan ada delapan titik di wilayah tersebut yang tinggi genangan airnya tiga sampai empat meter.
Bupati menjelaskan pula bahwa enam dari 16 kecamatan di wilayahnya terdampak banjir sehingga 1.638 keluarga yang terdiri atas 5.888 orang harus tinggal di tempat pengungsian.
Pemerintah, menurut dia, sudah mengirimkan bantuan kepada warga yang terkena dampak banjir.
"Kalau untuk daerah yang terisolasi kita upayakan pengiriman bantuan melalui udara dengan helikopter," katanya.
Pengiriman bantuan sebagian dilakukan menggunakan helikopter karena banjir membuat jembatan terputus dan jalan tergenang.
"Tetapi semua tergantung kondisi cuaca. Kita tetap berusaha mengirimkan bantuan kepada warga yang terisolasi dan hari ini akan kita penuhi semua bantuan untuk warga," kata Ruksamin.
Ruksamin mengatakan saat ini pengungsi masih membutuhkan bahan makanan, obat-obatan, tikar dan terpal atau tenda. Enam tenda pengungsian yang ada di daerah terdampak banjir sudah tidak bisa menampung warga.
"Saya perintahkan untuk memasang tenda lagi supaya semua warga yang mengungsi bisa masuk," katanya.
Dia juga menyatakan bahwa pemerintah berusaha mengurus seluruh warga yang mengungsi karena banjir.
"Kalau ada yang tidak diurusi, silakan datang ke sini dan kami akan datangi untuk mengurusi warga yang mengungsi," katanya.
Baca juga:
BNPB: Pengungsi banjir Konawe Utara capai 5.703 jiwa
Sulawesi Tenggara tetapkan masa tanggap darurat bencana 14 hari
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019