Bandara Internasional Supadio Pontianak di Kubu Raya, Kalimantan Barat, melayani rata-rata 12 ribu penumpang per hari selama Lebaran 2019.Penumpang pada Lebaran 2019 ini yang dihitung sejak H-7 hingga H+7 yang kami layani rata-rata sekitar 12.000 penumpang. Bahkan saat puncak mudik dan arus balik sampai 12.500 penumpang.
"Penumpang pada Lebaran 2019 ini yang dihitung sejak H-7 hingga H+7 yang kami layani rata-rata sekitar 12.000 penumpang. Bahkan saat puncak mudik dan arus balik sampai 12.500 penumpang," ujar General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, Jon Mukhtar Rita saat melakukan penutupan Posko Lebaran 2019 di bandara tersebut, Kamis.
Ia menjelaskan dibandingkan hari biasa, jumlah penumpang selama Lebaran 2019 meningkat signifikan. Pada hari biasa bandara tersebut melayani rata-rata sekitar 8.000 penumpang.
Namun, kata Jon, jika dibandingkan dengan Lebaran 2018, terjadi penurunan. "Baik jumlah penumpang maupun jumlah penerbangan tahun ini ada penurunan sekitar 20 persen. Untuk rute penerbangan masih didominasi Pontianak - Jakarta atau sebaliknya dengan porsi 60 persen," kata dia.
Penurunan jumlah layanan penumpang yang juga dialami bandara lain di Indonesia karena harga tiket pesawat yang mendekati ambang batas atas.
"Kebijakan harga tiket yang diputuskan manajemen maskapai sejak November 2018 hingga kini yang mencapai batas atas tentu mempengaruhi jumlah penumpang. Penumpang berpindah ke moda transportasi lain seperti kapal laut," kata dia.
Terkait ketertiban dan keamanan serta kemudahan di bandara saat lebaran menurutnya berjalan lancar, tidak terlepas dari dukungan dan peran semua pihak yang terlibat untuk pengamanan dan lainnya yang ada di Posko Lebaran 2019.
"Secara umum momen lebaran terutama terkait Kamtibmas dan layanan tidak terkendala atau berjalan lancar. Kalau ada kendala itu hanya soal pengaruh cuaca dan tidak signifikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak," jelas dia.
Baca juga: Penumpang angkutan udara di Supadio Pontianak turun 15 persen
Pewarta: Dedi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019