"Sudah hampir dua bulan lebih, 14 pemuda Aceh belajar bahasa Jepang secara mandiri di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)," kata Kasi Pemagangan dan Peningkatan Produktivitas Disnakermobduk Aceh, Irvani di Banda Aceh, Kamis.
Irvan menyampaikan, jika pemuda Aceh tersebut sudah lancar berkomunikasi dengan bahasa Jepang maka, mereka akan segera diberangkatkan ke Negeri Sakura untuk magang selama tiga tahun kedepan.
"Nanti mereka akan di uji langsung oleh tim dari Jepang dan jika mereka menguasai bahasanya, maka akan diterbangkan ke Jepang untuk magang selama tiga tahun," ujarnya.
Kasi Pemagangan dan Peningkatan Produktivitas Disnakermobduk Aceh mengaku, pemuda Aceh sangat antusias magang ke Jepang dan semula yang mendaftar (magang ke Jepang) 154 orang, dan setalah melalui rangkaian seleksi tinggal 14 orang.
Menurutnya, pemuda Aceh yang berkeinginan melakukan magang ke Japang harus memenuhi tiga persyaratan yakni, syarat khusus, administrasi dan teknis.
Kemudian, syarat magang ke Jepang harus melewati delapan tahapan yaitu, pemeriksaan administrasi awal, tes matematika dasar, kesamaptaan tubuh (cek fisik), ketahanan fisik, wawancara, tes kesehatan (medical check up), tes bahasa Jepang dan pembuatan paspor.
"Mereka magang ke Jepang selama tiga tahun. Setiap bulan diberikan uang saku masing-masing Rp7 juta, dan saat kembali akan diberikan modal sebesar Rp75 juta," jelas Kasi Pemagangan dan Peningkatan Produktivitas Disnakermobduk Aceh.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bekerja sama dengan The Association for International Manpower of Medium and Small Enterprises Japan (IM JAPAN) telah mengirim ribuan pemuda Indonesia dalam program magang ke Jepang guna meningkatkan SDM agar mampu membuka lapangan kerja setelah kembali ke tanah air.
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019