• Beranda
  • Berita
  • Gus Hans : Whisnu pantas dapat dukungan PDIP maju Pilkada Surabaya

Gus Hans : Whisnu pantas dapat dukungan PDIP maju Pilkada Surabaya

13 Juni 2019 19:29 WIB
Gus Hans : Whisnu pantas dapat dukungan PDIP maju Pilkada Surabaya
Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Jatim, K.H. Zahrul Azhar As’ad atau akrab dipanggil Gus Hans (Abdul Hakim)
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim, K.H. Zahrul Azhar As’ad atau akrab dipanggil Gus Hans menilai Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana pantas mendapat dukungan dari 1.005 anak ranting PDI Perjuangan untuk maju dalam Pilkada Surabaya 2020.

"Saya ucapkan selamat kepada Whisnu. Beliau pantas mendapatkan itu. Perolehan suara PDIP pada Pemilu 2019 di Surabaya juga naik," kata Gus Hans yang juga Wakil Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nadlatul Ulama (ISNU) Jatim di Surabaya, Kamis.

Pernyataan Gus Hans tersebut menanggapi pemberitaan bahwa bahwa 1.005 anak ranting PDI Perjuangan Surabaya menginginkan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya sekaligus Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana maju sebagai calon wali kota dalam Pilkada Surabaya 2020.

Gus Hans yang juga digadang-gadang sebagai bakal Calon Wali Kota Surabaya ini berharap dengan majunya Whisnu Sakti Buana ini bisa memberikan warna pada kontestasi pada Pilkada Surabaya 2020.

Saat ditanya apakah ucapan selamat tersebut sebagai pintu masuk menjalin komunikasi politik dengan PDI Perjuangan maupun Whisnu dalam menghadapi Pilkada Surabaya, Gus Hans mengatakan pihaknya belum mengarah ke sana.

"Politik itu dinamis. Tidak ada hitam di atas putih dalam politik itu. Sesama politikus, kami memberikan apresiasi," ujar mantan juru bicara Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak saat memenangi Pilkada Jatim 2018.

Selama ini, Gus Hans mengaku belum mengatakan persetujuan iya atau tidak terkait maju dalam Pilkada Surabaya. "Saya belum melakukan pendekatan secara politik kepada siapapun. Selama ini saya hanya menerima kehadiran dari teman-teman untuk berkomunikasi. Kalau ada teman-teman dari PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang mendatangi saya, masak saya tidak terima," katanya.

Begitu juga saat dirinya kerap dipanggil Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dengan sebutan cawali, Gus Hans menilai hal itu biasa. "Itu candaan biasa, bahkan di grup WA juga dipangil seperti itu," katanya.

Namun demikian, lanjut dia, jika nantinya harus maju dalam Pilkada Surabaya, maka hal itu terserah pada masyarakat Surabaya. "Masyarakat Surabaya menginginkan seperti apa. Pasar bebas, siapa saja bisa maju. Surabaya ini kota kosmopolitan dengan kultur masayarakat yang lebih terbuka," katanya.

Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam sebelumnya mengatakan jika Gus Hans berniat maju Pilkada Surabaya tentunya sudah harus mulai banyak membuka komunikasi lintas sektor khususnya dengan kekuatan-kekuatan tradisional termasuk dengan faksi-faksi di PDI Perjuangan Kota Surabaya.

"Bagaimanapun Surabaya ini kekuatan PDI Perjuangan dan juga Nahdliyin masih yang utama dan penting," katanya.

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019