Penurunan jumlah penumpang di Bandara Pattimura sebanyak 48.527 orang atau 34 persen dari angka tahun 2018 tercatat 73.426 penumpang, kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Pattimura, Amiruddin Florensius di Ambon, Jumat.
"Selama masa posko terpadu angkutan udara Lebaran terjadi penurunan jumlah penumpang sebanyak 48.527 orang atau turun 34 persen, dibandingkan tahun 2018 sebanyak 73.426 penumpang," katanya.
Dikatakannya, tercatat 644 penerbangan mengalami penurunan 25 persen dibandingkan tahun 2018 tercatat 864 penerbangan.
Sedangkan lalu lintas kargo tercatat 139.381 kg juga turun 27 persen dari tahun sebelumnya sebesar 190.066 kg.
"Kita sadari terjadi penurunan traffic di seluruh lini, tetapi kita pastikan tidak ada pengaruhnya pada komitmen untuk memberikan pelayanan, keamanan, dan keselamatan penerbangan yang terbaik bagi seluruh pengguna jasa dan stakeholder," katanya.
Amiruddin menyatakan, posko Terpadu Lebaran 2019 dimulai sejak tanggal 29 Meihingga 13 Juni 2019. Posko Terpadu merupakan bentuk penanganan khusus dalam mengantisipasi periode dimana traffic diperkirakan mengalami fluktuasi diluar kebiasaan.
"Periode seperti menjelang dan setelah hari raya merupaka saat dimana kami menyiagakan posko terpadu di seluruh bandara," ujarnya.
Diakuinya, kenaikan harga tiket berdampak pada pembatalan penerbangan dari dan ke Bandara Pattimura Ambon.
Hal tersebut disebabkan sejumlah faktor di antaranya mahalnya harga tiket pesawat, rendahnya daya beli dan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan.
"Penurunan penumpang domestik terjadi untuk seluruh rute, ditunjang saat ini sedang masa sepi sehingga jumlah penumpang agak menurun, bahkan saat hari raya, " katanya.
Ia menambahkan, penurunan jumlah penumpang dan pesawat mengalami penurunan untuk penumpang yang datang dan berangkat dari bandara Pattimura. Biasanya mencapai 5.000 penumpang per hari, saat ini hanya mencapai 1.800 - 2.300 orang.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019