• Beranda
  • Berita
  • Berlari di antara candi, Sleman Temple Run kembali diselenggarakan

Berlari di antara candi, Sleman Temple Run kembali diselenggarakan

14 Juni 2019 14:13 WIB
Berlari di antara candi, Sleman Temple Run kembali diselenggarakan
Illustrasi: Bupati Sleman Sri Purnomo melepas start peserta lomba marathon "Sleman Temple Run" di Candi Banyunibo, Prambanan, pada tahun lalu. (Foto dok Humas Sleman)

Tingkat kesulitan dan tantangan dari ajang ini termasuk dalam level medium

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman bersama Trail Runner Yogya kembali menyelenggarakan agenda tahunan sportventure tourism event, "Sleman Temple Run 2019" pada Minggu 14 Juli 2019 dengan start dan finish di kawasan Candi Banyunibo Prambanan.

"Sportventure tourism event adalah kegiatan yang memadukan antara olah raga dengan petualangan sambil berwisata menikmati keindahan alam yang ada," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat.

Menurut dia, bila banyak trail run yang melintasi gunung, hutan dan sungai, Sleman Temple Run menjadi satu-satunya semi trail run di dunia yang melintasi objek wisata sejarah budaya candi, selain melintasi gunung, hutan, dan sungai.

"Tingkat kesulitan dan tantangan dari ajang ini termasuk dalam level medium, dengan kondisi medan yang naik turun namun tidak ekstrim," katanya.

Ia mengatakan kegiatan semi-trail run yang diselenggarakan untuk kelima kalinya ini, memperlombakan tiga kategori yaitu 7K, 13K, dan 25K.

"Start dan finish akan dilakukan di kawasan Candi Banyunibo pada hari Minggu, 14 Juli 2019 pukul 05.30 WIB untuk kategori 25K," katanya.

Sudarningsih mengatakan, total elevasi yang dilalui pada kategori ini adalah 1.000 meter dengan variasi medan yang dilalui terdiri dari 20 persen trail track, 30 persen jalan aspal dan sisanya adalah jalan dengan cor block.

"Namun demikian di sepanjang rute pelari akan disuguhi keindahan Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Barong, Candi Miri, Candi Kraton Ratu Boko, Candi Sojiwan, dan hamparan landscape kawasan timur Kabupaten Sleman yang memukau. Terdapat setidaknya lima water station sepanjang rute yang dilewati," katanya.

Ia mengatakan, untuk kategori 13K, start akan dilaksanakan pada 30 menit setelah itu. Total elevasi yang dilalui pada kategori ini adalah 500 meter dengan variasi medan yang sama dengan yang dilalui oleh pelari kategori 25K.

"Dan bagi pelari di kategori 7K, start akan dilaksanakan pada pukul 06.30 WIB. Total elevasi yang akan dilalui adalah 300 meter," katanya.

Untuk dapat mengikuti kegiatan ini cukup dengan membayar biaya pendaftaran antara Rp300.000 sampai dengan Rp400.000 peserta akan mendapatkan beberapa fasilitas seperti jersey, medali, totee bag, makan siang, asuransi, dan kesempatan untuk mendapatkan beberapa hadiah menarik.

Total hadiah yang ditawarkan dalam ajangini adalah sebesar Rp127 juta, dengan perincian total Rp22,5 juta diperuntukkan bagi kategori 25K, total Rp17 juta diperuntukkan bagi kategori 13K, dan total Rp12,25 juta bagi kategori 7K.

Menurut dia, sampai dengan hari ini tercatat lebih dari 700 peserta telah terdaftar dalam kegiatan tersebut. Sebagian besar peserta (97,74 persen) merupakan pelari dalam negeri dan sisanya (2,26 persen) berasal dari sembilan negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Belanda, Swedia, Kolombia, Korea Selatan, Singapura, dan Kenya.

"Upaya promosi kegiatan terus digencarkan baik melalui media luar ruang (baliho, dan videotron) dan melalui media sosial. Selain itu, koordinasi dan kerja sama dengan pihak terkait seperti RS, PT Taman Wisata Candi, BPCB dan masyarakat desa setempat terus ditingkatkan," katanya.

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019