Medina (2375) yang memainkan buah putih tampil tenang menghadapi pecatur kawakan berelo rating 2595 itu.
Memainkan pembukaan Spanyol, Medina bermain agresif, sedangkan sang lawan tampak tegang dan penuh tekanan.
Secara posisi dan materi, permainan berlangsung imbang. Namun Sokolov terlihat lamban sehingga mengalami krisis waktu sebelum tumbang pada langkah ke-54.
Menurut pengamat catur, Kristianus Liem, dari awal secara teknis Medina mampu mengimbangi Sokolov. Bahkan langkah-langkah bidak pecatur putri terbaik Indonesia itu lebih mantap.
"Medina mampu mengimbangi Sokolov, bahkan terlihat lebih yakin langkahnya. Sokolov kayaknya penuh tekanan setelah kemarin dikalahkan Susanto Megaranto," kata Kristianus yang juga menjabat sebagai Kabid Binpres Pengembangan dan Pembinaan Prestasi PB Percasi tersebut.
Kemenangan Medina atas Sokolov membuka peluang pecatur berhijab ini untuk meraih norma Master Internasional ketiga di turnamen ini, setelah sebelumnya di babak pertama Medina dikalahkan GM Rustam Khusunutdinov (Kazakshtan, 2471).
Untuk meraih norma MI, Medina harus bisa mengumpulkan 8 poin dari 11 babak.
Sementara itu, pada pertandingan lain, andalan utama Indonesia, GM Susanto Megaranto (2548) harus puas memperoleh poin setengah usai. bermain remis dengan juniornya , IM Novendra Priasmoro (2457).
Kedua pecatur putra terbaik Indonesia itu bermain habis-habisan hingga langkah ke-85. Sebelum permainan Caro Can itu berakhir imbang.
Berikut hasil pertandingan babak kedua kategori Grand Master:
IM Novendra Priasmoro (2457) 1/2 vs 1/2 GM Susanto Megaranto (2548)
WGM Medina Warda Aulia (2375) 1 vs 0 GM Ivan Sokolov (2595)
IM Yoseph Theolifus Taher (2446) 1/2 vs 1)2 GM Rustam Khusunutdinov (Kazakshtan, 2471)
FM Azarya Jodi Setyakiv(2421) 1/2 vs 1/2 IM Arghyadip Das (India, 2439)
IM Sean Winshand Cuhendi (2422) 1/2 vs 1/2 Rhagunandan Kaumandur Srihari (India, 2442)
GM Dmitry Kokarev (2609) 1 vs 0 IM Ravi Teja (India, 2405)
Baca juga: GM Nguyen masih memimpin sendirian babak ketiga JAPFA
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019