"Hujan yang terjadi terus menerus dalam beberapa hari terakhir dan kontur tanah yang labil menyebabkan tanah longsor karena jalur Piket Nol memang rawan longsor," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang.
Menurutnya longsor berupa batu besar dan beberapa pohon tersebut menutup seluruh badan jalan, sehingga pihaknya menurunkan alat berat untuk melakukan pembersihan, agar akses jalur selatan Lumajang-Malang bisa dilewati kendaraan.
"Ada beberapa titik rawan longsor dan pohon tumbang di sepanjang jalur Piket Nol, sehingga kami imbau masyarakat berhati-hati melintas di jalan tersebut saat hujan deras mengguyur," katanya.
Sementara Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban mengatakan aparat kepolisian membantu untuk membersihkan material longsor dan mengatur arus lalu lintas di lokasi longsor yang berada di jalur Piket Nol tersebut.
"Anggota Polsek Pronojiwo, Satlantas Polres Lumajang dan Koramil Pronojiwo dibantu dengan warga sekitar saling gotong royong membersihkan material tanah maupun batu besar yang menutupi bahu jalan di jalur tersebut," tuturnya.
Hingga pukul 18.00 WIB, lanjut dia, polisi masih memberlakukan sistem buka tutup di jalur Piket Nol, sehingga hanya dilalui untuk satu arah saja karena batu yang cukup besar masih belum bisa disingkirkan oleh petugas.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana longsor di Piket Nol yang berada di Kecamatan Pronojiwo, namun bencana alam itu menghambat perekonomian warga," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, aparat kepolisian bersama dengan instansi terkait secepat mungkin membersihkan material longsor, agar jalur yang menghubungkan dua kabupaten itu bisa dilalui dua arah.
Kasat Lantas Polres Lumajang AKP I Gede Putu Atma Giri menghimbau para pengendara agar menghindari jalur Piket Nol tersebut karena pihaknya memprediksi penerapan sistem buka tutup jalur akan diberlakukan hingga malam hari, sehingga belum bisa digunakan untuk dua arah.
"Saya mengimbau para pengendara untuk melewati jalur alternatif lain yakni melalui Ranu Pani dan jalur utara melalui Kabupaten Probolinggo," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019