• Beranda
  • Berita
  • Himpuni hargai perbedaan pilihan politik anggotanya

Himpuni hargai perbedaan pilihan politik anggotanya

15 Juni 2019 05:09 WIB
Himpuni hargai perbedaan pilihan politik anggotanya
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Seminar dan Dialog Perhimpunan Organisasi Alumni Nasional Perguruan Tinggi negeri (HIMPUNI) di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (14/1/2019). (Biro Pers Setwapres)
Wakil Koordinator Presidium III Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri (Himpuni) Sirra Prayuna mengatakan menghormati perbedaan pilihan politik para anggotanya sebagai cerminan sikap berpolitik yang sehat.

"Kami hormati perbedaan itu sebagai sebuah keberagaman dalam membangun kultur politik yang sehat," kata Sirra dalam acara Halalbihalal Himpuni, Jakarta, Jumat malam, menanggapi adanya perbedaan politik antar ikatan alumni perguruan tinggi negeri.

Menurut dia, Himpuni memiliki anggota-anggota yang mempunyai sifat yang bermartabat dan santun. Begitupun cara mereka dalam mengekspresikan pilihan politik mereka.

"Himpuni lahir dari kekuatan politik intelektual sehingga cara mengekspresikan kebebasan dalam pilihan politik itu dengan cara yang bermartabat, yang santun, tidak dengan gontok-gontokan," katanya.

Ia menambahkan bahwa Himpuni dibuat untuk memberikan kesempatan kepada para intelektual alumni kampus-kampus negeri untuk mengabdikan diri kepada bangsa.

"Himpuni lahir dari sebuah proses ingin mengabdikan diri sebagai bagian anak bangsa yang berintelektual dalam kehidupan kebangsaan," kata pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Mataram (Ika Unram) itu.

​Pembentukan Himpuni dilatarbelakangi sejumlah alumni perguruan tinggi negeri yang menyadari bahwa negara membutuhkan peran dan sinergi para alumni untuk kepentingan nasional.

Akhirnya pada 20 Mei 2016, dengan dihadiri oleh 18 organisasi alumni perguruan tinggi negeri, terbentuklah Himpuni.

Hingga saat ini sudah bergabung sebanyak 39 organisasi alumni perguruan tinggi negeri ke dalam Himpuni. ​​​​

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019