Menurut Kepala Bidang Pariwisata Disparibud Pamekasan Halifaturrahman, langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan ekonomi kreatif bidang usaha batik tulis, sehingga akses pasar batik tulis Pamekasan semakin luas.
"Salah satu negara yang pernah menjadi sasaran promosi batik tulis Pamekasan adalah Malaysia," kata Mamang sapaan karib Halifautrrahman kepada ANTARA di Pamekasan, Jumat.
Ia menjelaskan, desainer batik yang bermitra dengan Pemkab Pamekasan dan para perajin batik tulis adalam Embran Nawawi, alumni Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung. Batik yang digunakan adalah batik tulis hasil kerajinan warga di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan.
Saat Pemkab Pamekasan diundang oleh Kementerian Perpelancongan Malaysia 2017, batik yang dipamerkan sebagian besar merupakan balik Klampar, Pamekasan, karena di desa itu, memang merukan sentra batik paling banyak.
"Jadi kalau ada pemaran batik di luar negeri, Emran, selalu menggunakan batik Klampar, baik di negara-negara tetangga ataupun di negara lainnya," kata Mamang.
Dalam waktu dekat ini, Emran juga akan menggelar show batik tulis di Benua Afrika, yakni di Negara Tanzania, dan baik yang juga akan dipamerkan adalah batik tulis Pamekasan.
Sementara itu, Kabupaten Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur ini memiliki 38 sentra dan 933 unit usaha batik yang menjadi sumber pendapatan bagi 6.526 warganya.
Usaha batik ikut menyumbang perekonomian daerah, karenanya pemerintah kabupaten berusaha mendorong perkembangannya melalui program-program pembinaan, peningkatan sumber daya manusia, bantuan peralatan, serta dukungan promosi produk dan perluasan pasar.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan kesadaran warga untuk menggunakan dan mencintai batik lokal serta program promosi yang efektif penting bagi pengembangan usaha kreatif tersebut.
Dalam upaya untuk mempromosikan batik dan meningkatkan keterikatan warga pada batik lokal, Pemerintah Kabupaten Pamekasan menghiasi kendaraan-kendaraan milik organisasi perangkat daerah dengan motif batik lokal.
Pada 7 Januari 2019, pemerintah daerah meluncurkan setidaknya 90 kendaraan dinas berupa mobil dan sepeda motor yang berhias stiker bermotif batik Sekar Jagad, khas Pamekasan.
Upaya memperluas akses batik di tingkat dunia, dilakukan Pemkab Pamekasan dengan bekerja sama para diplomat dan Keduataan Besar Republik Indonesia di luar negeri, termasuk bekerja sama dengan desainer batik.
"Dengan upaya yang sistemik dan berkesinambungan ini, kami yakin batik tulis hasil kerajinan masyarakat Pamekasan ini akan lebih dikenal lagi," kata Kabid Pariwisata Disparibud Pamekasan Halifaturrahman, menjelaskan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019