TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia berhasil mengamankan 160 pucuk senjata api (senpi) rakitan yang dibuat masyarakat secara tradisional, berkat komunikasi sosial yang dilakukan oleh para prajurit.
"Dalam pelaksanaan tugas Kodim dan Satgas Pamtas di Provinsi Kalimantan Utara berhasil merebut hati rakyat sehingga mereka ikhlas menyerahkan berbagai senjata rakitan yang mereka simpan selama ini," ujar Kepala Penerangan Korem 091/ASN Kapten Arh Asrul Aziz di Samarinda, Sabtu.
Keikhlasan penyerahan senpi rakitan oleh warga perbatasan tersebut berkat komunikasi sosial (komsos) dialogis. Melalui pendekatan hati ke hati ini kemudian prajurit yang bertugas di perbatasan pada Kabupaten Nunukan itu berhasil menyadarkan masyarakat bahwa kepemilikan senpi secara pribadi merupakan tindakan yang menyalahi aturan dan undang-undang.
Menurutnya, penyerahan senpi rakitan tersebut langsung dilakukan oleh masing-masing pemiliknya kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada Jumat (14/6), kemarin.
Ia juga mengatakan bahwa keberhasilan komsos dialogis oleh Satgas Pamtas menunjukkan keberhasilan TNI manunggal dengan rakyat, karena dengan banyaknya warga yang secara sukarela menyerahkan senpi miliknya, hal ini menggambarkan bahwa prajurit mampu melakukan pendekatan dengan baik.
"Adanya komunikasi dan pendekatan persuasif baik oleh Satgas Pamtas Yonif 611/Awang Long dan Yonif 621/Manuntung, termasuk dengan aparat kewilayahan sehingga berhasil mengumpulkan 160 pucuk senpi rakitan. Jumlah sebanyak itu merupakan keberhasilan saat ini, belum termasuk keberhasilan oleh prajurit yang bertugas sebelumnya," tutur dia.
Sebanyak 160 senpi rakitan itu terdiri dari 159 pucuk senapan laras panjang dan 1 pucuk pistol. Kini semua jenis senjata rakitan hasil komsos dialogis yang dilaksanakan saat ini telah diserahkan oleh Kodim 0911/Nunukan kepada Kepala Tim Pal Aju Tarakan yang selanjutnya akan melakukan pemusnahan.
"Sesuai keterangan Dandim 0907 Letkol Inf Eko Antoni Chandra, 160 senpi rakitan tersebut segera dimusnahkan sesuai prosedur oleh Paldam VI/Mulawarman yang secara teknis telah diserahterimakan melalui berita acara penyerahan material kepada Tim Pal Aju Paldam VI/Mulawarman," kata Aziz.
Sementara itu, Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Kav Dino Martino, menyampaikan apresasi positif dari Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal Subiyanto terhadap hasil kerja nyata pelaksanaan komunikasi sosial secara dialogis tersebut.
Untuk itu, ia mengaku salut dengan satuan kewilayahan dan satuan tempur yang tergabung dalam Satgas Pamtas Yonif 611/Awang Long, Yonif 621/Manuntung, dan Kodim 0911/Nunukan sudah terlaksana baik dengan masyarakat setempat sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
"Komdos dialogis harus terus dilaksanakan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan senpi ilegal. Bukan mustahil kelak masyarakat juga akan memberikan kontribusi berupa laporan jika ada barang ilegal yan masuk ke Indonesia," ujar Dino.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019