"Alkhairaat adalah titipan Guru Tua untuk masa depan. Bicara Guru Tua, bukan hanya sebatas membicarakan masa lalu. Tetapi berbicara tentang masa depan," ucap Anies Baswedan saat menyampaikan sambutan dalam Haul 51 Tahun Guru Tua di Palu, Sabtu.
Mantan Menteri Pendidikan RI itu hadir dalam Haul Guru Tua. Anies tiba di Kota Palu, Jumat (14/6). Ia direncanakan balik ke Jakarta, Sabtu 15/6 usai mengikuti Haul Guru Tua.
"Saya bersyukur bisa hadiri haul ulama besar, Guru Tua," sebut Anies.
Alkhairaat merupakan suatu lembaga pendidikan Islam dan ilmu umum, yang memiliki tingkatan pendidikan mulai dari jenjang anak usia dini hingga perguruan tinggi.
Guru Tua menjadi pelopor utama keberadaan pendidikan tersebut. Hingga saat ini, Alkhairaat memiliki 600 madrasyah mulai dari tingkatan anak usia dini hingga SLTA.
Mengawali sambutannya di hadapan puluhan ribu umat Islam yang hadir, Anies menyebut di tempat berlangsungnya haul atau 51 tahun yang lalu, Guru Tua, roh dan jasadnya meninggalkan kita semua.
"Akan tetapi, ajaran dan ilmu yang diajarkannya tidak meninggalkan kita," ujar dia.
Karena itu, sebut dia, Alkhairaat jangan dipandang sebagai warisan masa lalu oleh Guru Tua, melainkan sebagai warisan masa depan.
"Ketika saya membaca biografi perjalanan Guru Tua, ia adalah ulama besar yang luar biasa. Ia ulama yang memikirkan masa depan," sebut dia.
Lembaga Pendidikan Alkhairaat, menurut Anies, adalah bukti bahwa Guru Tua memikirkan tentang masa depan.
"Begitu bicara pendidikan Alkhairaat, maka Alkhairaat adalah masa depan. Bukan masa lalu," ujar dia.
Alkhairaat memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis. Karena itu, generasi Alkhairaat harus dapat memainkan peran dalam menghadapi tantangan dan kondisi perkembangan zaman.
Peran pendidikan oleh Alkhairaat yang sesuai dengan perkembangan zaman, menurut dia, harus di ikutkan dengan keterbukaan.
"Keterbukaan dan luasnya wawasan menjadi ciri khas Allhairaat," kata Anies.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019