"Kerugiannya Rp8.441.000.000 dari total 20 peristiwa kebakaran di Bekasi selama periode itu," kata Komandan Kompi Disdamkar, Nasrudin di Bekasi, Sabtu.
Angka tersebut menurut dia lebih kecil jika dibandingkan nilai harta benda yang masih bisa diselamatkan pihaknya dari sejumlah kasus kebakaran yang terjadi di wilayahnya itu.
"Dari semua kasus kebakaran tadi, kita berhasil menyelamatkan Rp16.960.000.000, sedangkan total harta benda keseluruhan mencapai Rp25.280.000.000 termasuk rumah atau aset yang mengalami kebakaran," kata dia.
Nasrudin menjelaskan, 20 kasus kebakaran yang terjadi di wilayahnya itu didominasi oleh kebakaran rumah tinggal, disusul toko, pabrik, serta ilalang.
"Ada tujuh kasus kebakaran rumah tinggal, empat toko, tiga pabrik dan gudang, empat kebakaran alang-alang atau sampah, lalu dua kasus lagi itu kebakaran lainnya yang terlapor dan kita tangani," ujarnya.
Sementara faktor penyebab kebakaran beragam, mulai dari hubungan arus pendek atau korsleting listrik, kompor, hingga kebakaran yang dipicu oleh pembakaran sampah.
"Faktor pemicunya ada tiga, manusia, alam, dan kehendak sendiri. Tapi 80 persen akibat manusia karena kelalaian," ucapnya.
"Beruntung peristiwa kebakaran yang berlangsung pada periode kali ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa," imbuhnya.
Nasrudin mengimbau kepada segenap warga Kota Bekasi untuk selalu waspada atas segala kemungkinan yang berpotensi menyebabkan kebakaran karena kasus tersebut tidak bisa diprediksi.
"Masyarakat agar tidak lalai dan selalu waspada terhadap ancaman kebakaran karena kerugian yang dialami sangat besar terlebih jika tidak bisa ditangani dengan baik," tandas Nasrudin.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019