Jorginho memulai karier sepak bolanya di Brazil, di mana dalam suatu kesempatan ia bertemu dengan seorang agen yang kemudian memuluskan jalannya untuk berkiprah di Italia.
Saat ia berusia 15 tahun, sang agen mengagendakan uji coba untuk tim junior Verona, uji coba tersebut berjalan lancar dan klub tersebut kemudian memboyongnya dari Brazil.
Ia kemudian mulai melakukan rutinitas sehari-hari di Italia, yakni berlatih, bersekolah, dan pulang ke rumah. Selama 18 bulan, ia tidak dapat melakukan kegiatan lain selain apa yang telah disebutkan sebelumnya karena dirinya hanya menerima uang sebesar 20 euro per pekan.
Verona saat itu sedang tidak berada di strata tertinggi Liga Italia, jadi mereka tidak memiliki tim junior, sehingga ia bermain untuk klub lokal bernama Berretti. Saat memperkuat Berratti, Jorginho baru menyadari bahwa selama ini sang agen telah mencuri uangnya.
"Saya menelpon ke rumah sambil berkaca-kaca, dan mengatakan kepada ibu bahwa saya ingin pulang dan saya tidak ingin bermain sepak bola lagi. Ia berkata, "Jangan pernah berpikir demikian! Kamu sudah begitu dekat, Kamu telah berada di sana selama beberapa tahun, saya tidak akan mengizinkan kamu pulang! Kamu perlu bertahan di sana dan menguatkan diri"," kata Jorginho seperti dilansir laman resmi Chelsea.
Jorginho kemudian memutuskan untuk bertahan di tim Berretti. Sampai pada suatu titik, ia memutuskan untuk dipinjamkan ke klub Serie C2 bernama Sambonifacese untuk dapat mengembangkan diri.
Saat bermain untuk Sambonifacese, Verona sedang berada di Serie C1, dan tahun itu mereka promosi ke Serie B. Ketika dia kembali ke Verona, pelatihnya, Andrea Mandorlini, mengatakan bahwa ia belum memerlukan jasa Jorginho karena sang pemain hanya bermain di C2 sedangkan klub berkompetisi di Serie B. Namun salah satu direktur tim yang mengetahui kemampuannya, mendesak sang pelatih untuk mempertahankan Jorginho.
Sampai Oktober, Jorginho sama sekali tidak mendapat kesempatan bermain dan sempat berpikir untuk hengkang pada Januari. Namun nasib baik menaunginya, pemain inti yang berada di posisinya mengalami cedera, dan pengganti alaminya juga dibekap cedera. Sehingga sang pelatih hanya memiliki pilihan untuk memainkannya atau berimprovisasi.
"Ia memainkan saya, dan saya tampil baik," kata Jorginho.
Setelah itu, kehidupan pemain 27 tahun ini mulai membaik. Pada 2014, ia pindah ke Napoli dan mengukuhkan diri sebagai salah satu gelandang terbaik di Italia. Sebelum kemudian diboyong pelatih Maurizio Sarri untuk ikut pindah ke Chelsea pada 2018.
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019