Ukraina sempat tertinggal lebih dulu lewat eksekusi penalti Lee Kang-in namun mereka kemudian menyarangkan tiga gol balasan ke gawang Korsel untuk menjuarai turnamen, demikian catatan laman resmi FIFA.
Laga baru berjalan lima menit ketika wasit Ismail Elfath memberikan hadiah tendangan penalti untuk Korsel menyusul pelanggaran terhadap kapten Hwang Tae-hyeon.
Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Kang-in yang menjadi algojo dan sukses membawa Korsel unggul.
Ketertinggalan satu gol memicu Ukraina untuk terus menekan hingga akhirnya bisa mencetak gol balasan lewat eksekusi tendangan bebas Vladyslav Supriaha yang menjebol gawang kiper Korsel pada menit ke-34.
Delapan menit memasuki babak kedua, Supriaha berhasil membawa Ukraina berbalik unggul lewat gol keduanya yang dicetak usai menerima umpan datar dari sisi kanan.
Korsel berusaha bangkit dan mencetak gol balasan lagi namun upaya mereka tak kunjung membuahkan hasil.
Nasib Korsel seolah dipastikan semenit jelang waktu normal berakhir ketika Heorhii mencetak gol ketiga Ukraina dengan aksinya menerobos dari tengah lapangan sendirian dan diakhiri tembakan ke sudut kiri bawah gawang lawan untuk mengubah kedudukan menjadi 3-1.
Skor 3-1 tidak berubah, dan Ukraina untuk pertama kalinya berhasil meraih trofi kejuaraan sepak bola untuk pemain berusia di bawah 20 tahun itu.
Baca juga: Ekuador kalahkan Italia 1-0 dan rebut peringkat tiga
Baca juga: Korsel melaju ke final, Presiden AFC lontarkan pujian luar biasa
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019