"Kegiatan pendampingan PSP ini diharapkan mampu memulihkan kondisi psikologis dan menghibur warga korban banjir terutama kalangan rentan seperti anak di lokasi pengungsian," kata Koordinator Lapangan PMI Kabupaten Konawe Yunardin ketika dihubungi, Ahad.
Menurutnya, upaya ini dilakukan PMI bekerjasama dengan instansi lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial individu maupun masyarakat agar tetap berfungsi pada saat mengalami krisis dalam situasi bencana.
Bentuk kegiatan yang diberikan kepada kelompok masyarakat rentan seperti anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut dengan melakukan terapi permainan dan hiburan. Relawan mengajak anak korban banjir bernyanyi menari dan menggambar bersama.
Tujuan utama dari kegiatan ini agar masyarakat khususnya anak-anak korban banjir bisa kembali ceria walaupun mereka saat ini harus tinggal di pengungsian akibat bencana yang merendam rumahnya.
Selain melakukan pendampingan PSP, pihaknya juga mengerahkan relawan untuk membantu proses distribusi bantuan logistik, serta diperbantu di posko dapur umum bersama Baznas yang sudah didirikan di lokasi pengungsian SMA 1 Pondidaha.
"Bantuan dan pelayanan untuk korban bencana di Konawe ini minimal bisa meringankan penderitaan mereka akibat didera bencana tersebut. Apalagi anak-anak mereka rentan terserang penyakit. Sehingga tujuannya agar anak-anak bisa kembali tersenyum dan ceria dan perlahan melupakan kejadian yang dialaminya," tambahnya.
Yunardi mengatakan hingga saat ini para relawan masih bersiaga di beberapa titik lokasi dan posko bencana untuk memberikan pelayanan kepada korban.*
Baca juga: Bantuan untuk penanganan banjir Sulawesi Tenggara masih berlanjut
Baca juga: ACT bantu logistik korban banjir di Konawe Utara
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019