"Mari kita membangun Sulawesi Selatan dengan segala potensi pariwisatanya sebagai leading sector pembangunan berbasis kearifan lokal untuk meraup devisa sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," kata Menteri Syafruddin saat membuka Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XIX 2019 di Makassar Sulawesi Selatan, sebagai siaran pers di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan dalam era globalisasi saat ini banyak negara yang berkompetisi mengembangkan destinasi wisata yang dipadukan dengan teknologi.
"Arab Saudi kini tidak lagi mengandalkan minyak sebagai pendapatan utama, mereka telah merintis megaproyek neom sebagai kota masa depan dan wisata sebagai sumber utama devisanya. Begitu pula dengan China yang telah memanfaatkan teknologi untuk pengembangan destinasi wisata," ungkap Syafruddin.
Pada kesempatan tersebut ia menceritakan pengalamannya saat melakukan kunjungan ke Abu Dhabi dan mengunjungi Masjid King Zayed, sebuah destinasi wisata religi dimana para wisatawan yang datang dari berbagai negara dengan latar belakang berbagai agama dapat menikmati keindahan seni arsitektur secara bersama.
Ia yakin Indonesia juga dapat mengembangkan potensi wisata religi.
"Saya mendapat tawaran dari Nasir Al Zahrani, seorang General Supervisor pendiri Museum Assalamu Alaika Ya Rasulullah, saat bertemu di Mekkah untuk mendirikan Museum Assalamu Alaika Ya Rasulullah di Indonesia yang nantinya dapat menjadi destinasi wisata religi unggulan," ucap Syafruddin.
Untuk mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia maka pelaksanaan reformasi birokrasi secara struktural harus benar-benar dijalankan. Kelembagaan dan perizinan baik di pusat maupun daerah harus diperbaiki.
"Semakin simpel dan sederhana agar mempermudah para pengusaha melakukan pengurusan izin usaha," tegas mantan Wakapolri ini.
Menurutnya, pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan tanggungjawab bersama sebagai bentuk soliditas bangsa dalam menjalankan pemerintahan yang semakin profesional.
Karena banyak negara di dunia yang terjebak dalam negara dengan pendapatan menengah karena tidak memiliki program pengembangan SDM untuk mengelola potensi pariwisatanya.
Menteri Syafruddin meminta para Saudagar Bugis Makassar mengembangkan jiwa entrepreneuship dengan memadukan kemajuan teknologi dan kearifan lokal untuk memenangkan kompetisi global.
"Tantangan bagi para Saudagar Bugis Makassar adalah mengembangkan jiwa entrepreneruship yang bertumpu pada ilmu pengetahuan dengan keunggulan kreatifitas dan inovasi sehingga mampu mengembangkan ekonomi lokal dan internasional serta memenangkan kompetisi global," ujarnya.
Syafruddin yakin para Saudagar Bugis dan Makassar mampu mengatasi tantangan dan perubahan zaman yang sedang terjadi saat ini serta memenangkan setiap persaingan yang ada.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019