Pebalap rookie Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) mewujudkan mimpinya untuk naik podium di kelas premier untuk pertama kalinya usai finis kedua di GP Catalunya, Minggu waktu setempat.Ini perasaan yang berbeda tapi tentunya kemenangan pertama terasa spesial
Baru pulih dari operasi lengan kanan, pebalap asal Prancis itu mengonversi penampilan kuatnya ketika sesi latihan bebas menjadi pole position keduanya musim ini.
Quartararo pun tampil cepat pada balapan setelah finis 2,660 detik di belakang Marc Marquez (Repsol Honda) ketika tak sedikit rival mereka bertumbangan di Sirkuit Barcelona-Catalunya itu.
Finis podium di Catalunya seakan menjadi pembayaran kesialan sang pebalap MotoGP termuda peraih pole position itu ketika gagal finis di Jerez.
"Pertama, kami mampu membuat start terbaik kami musim ini, kami hanya melorot dua posisi tapi setelah aku bersenggolan dengan Marc (Marquez). Sedikit lebih agresif, aku kira bisa menyalip dia tapi aku menyenggolnya dan turun empat posisi," ungkap Quartararo seperti dikutip laman resmi MotoGP.
Jalan mulus bagi pebalap berusia 20 tahun itu terbuka lebar ketika Jorge Lorenzo (Repsol Honda) menyebabkan tabrakan beruntun yang melibatkan tiga pebalap lain, Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati) dan dua pebalap Yamaha Maverick Vinales dan Valentino Rossi.
"Aku tak melihat tabrakan itu, aku bahkan tidak tahu siapa yang jatuh, tapi aku lihat banyak orang di atas tanah."
Setelah insiden itu, Quartararo bersaing ketat dengan Rins dan Petrucci untuk memperebutkan tempat kedua, sedangkan Marquez, yang lolos dari tabrakan beruntun, semakin tak terkejar di depan.
We haven't seen the last of these two on the podium together! ????@marcmarquez93 is the first to congratulate @FabioQ20! ????#CatalanGP ???? pic.twitter.com/Zh48qg5FcB
— MotoGP™ ???? (@MotoGP) June 16, 2019
Baca juga: Hasil GP Catalunya, Marquez juara kala rival bertumbangan
Quartararo menyaksikan bagaimana Rins dan Petrucci saling bertukar posisi di depan. Namun Rins melakukan late breaking namun melebar di Tikungan 1 ketika menyalip sang rival dari Italia itu.
Malahan, Quartararo yang mendapatkan keuntungan dan menempati posisi kedua setelah itu, walaupun Petrucci masih menebar ancaman di P3.
"Bagiku laju di awal tidak terlalu cepat tapi di akhir sangat ketat, karena aku bersama Danilo (Petrucci) dan Alex (Rins). Aku berhasil melewati Danilo di Tikungan tiga jadi aku kira itu momenku untuk membuat jarak agar dia tidak bisa menyusulku di lintasan lurus."
Pebalap tim satelit Yamaha itu mengaku masih menahan sakit di lengan kanannya ketika sesi kualifikasi, Sabtu.
"Masih ada rasa sakit sedikit kemarin dan tanpa obat, tapi hari ini kami menjalani 24 putaran. Dengan motivasi di balapan, berjuang untuk podium, bertarung dengan pebalap teratas, aku kira kalian punya hal lain yang harus dikhawatirkan ketika Grand Prix daripada rasa sakit."
"Adrenalin ketika balapan terasa berbeda dari rasa sakit. Dengan pengobatan aku tak merasa telalu banyak sakit seperti di lap lap terakhir di mana aku menekan, rasa sakit itu ada. Bisa dibilang sedikit susah melakukan hal itu tapi sangat senang dengan bagaimana kami mengatasinya."
Sirkuit Catalunya juga menaruh kenangan tersendiri bagi pebalap bernomor 20 itu ketika dia pertama kali meraih gelar juara GP di sana ketika masih membalap di kelas Moto2 12 bulan lalu.
"Bagiku, ini perasaan yang berbeda tapi tentunya kemenangan pertama terasa spesial. Semua orang bilang kepadaku jika aku terlalu muda untuk bertarung di MotoGP, itu adalah kesalahan," tegasnya.
Hingga seri ketujuh, Quartararo telah mengemas 51 poin dan berada di peringkat tujuh klasemen.
Baca juga: Sebabkan kecelakaan beruntun, Lorenzo sampaikan permintaan maaf
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019