"Selamat sore. Mari saya mulai dengan menyambut Anda dalam peluncuran Tur Budaya Rakyat Tiongkok ke ASEAN. Saya berterima kasih kepada Sekretariat ASEAN dan Misi Tetap Filipina untuk ASEAN, sebagai koordinator negara hubungan China-ASEAN, atas dukungan kuat Anda untuk acara ini," ujar Huang Xilian di Jakarta, Senin.
Dubes Huang juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada Sekretariat ASEAN untuk memungkinkan tur ini dimulai di ASEAN Gallery, Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Lingkungan artistik di mana karya-karya seni yang luar biasa dari ASEAN dan mitra dialog hidup berdampingan secara harmonis, lanjut dia.
"Hari ini, kita bersama 30 pakar dan seniman terkenal tentang budaya rakyat Tiongkok. Mereka termasuk peneliti dan profesor serta seniman rakyat dengan keahlian unik," ujar dia.
Ketiga puluh pakar dan seniman tersebut berasal dari Renmin University, Minnan Normal University, dan Quemoy University.
Selama tur budaya rakyat China ke ASEAN yang berlangsung selama dua hari (17-18 Juni) di Jakarta menampilkan sejumlah kegiatan.
Mulai dari seni beladiri dan pernafasan Tai Chi, seni merangkai bunga, seni minum teh dan seni pengharum ruangan.
Tur budaya rakyat China ke ASEAN dimulai di ASEAN Gallery, Sekretariat ASEAN dan akan berakhir di Museum Hakka Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi mengatakan budaya terus menjadi salah satu pilar penting kerja sama ASEAN dan China.
Tahun lalu, Pertemuan AMCA Plus China ke-4 meluncurkan Rencana Kerja Kebudayaan dan Seni 2019-2021, yang memberikan dorongan lebih besar dalam kerja sama ke berbagai bidang termasuk pertukaran budaya, industri budaya kreatif, manajemen warisan budaya, dan sumber daya manusia pengembangan.
Momentum baru ini dibangun di atas pencapaian masa lalu termasuk Tahun Pertukaran Budaya ASEAN-China pada tahun 2014, dan Forum Budaya ASEAN-China yang diselenggarakan setiap tahun di Nanning di ASEAN Expo.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019
