Operasi pencarian remaja yang tenggelam akibat diterjang ombak di perairan Ancol Timur oleh Tim Pencarian dan Penyelamatan (Search and Rescue/SAR) gabungan terkendala oleh luasnya medan pencarian berupa laut lepas.
"Kendala itu karena memang ini di laut lepas sehingga medan pencarian juga cukup luas," kata On Scene Commander (OSC) Tim SAR Gabungan dari Kantor SAR Jakarta, Rizky Dwianto, saat ditemui di perairan Ancol Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Senin.
Karena luasnya medan pencarian, Rizky membagi tim SAR gabungan yang berkekuatan 75 personel dari berbagai instansi menjadi dua tim.
"Kita membagi pencarian menjadi dua tim. Satu tim melakukan pencarian dari TKP sampai ke wilayah Marina kurang lebih radius lima mil laut, kemudian tim kedua melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian korban tenggelam," kata Rizky.
Sebanyak 75 personel gabungan tersebut diketahui berasal dari Basarnas, TNI Angkatan Laut, KPLP, Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Polsek Pademangan dan Satpol PP Jakarta Utara.
Dalam operasi pencarian tersebut sebanyak 10 penyelam yang berasal dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dikerahkan untuk mencari remaja bernama Abdul Khodir Sahrullah (14) yang hilang digulung ombak pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
TNI Angkatan Laut juga turut membantu pencarian dengan mengerahkan kapal perang KRI Kobra 867 dari Lantamal III Armabar, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua orang remaja laki-laki bernama Arya (12) dan Abdul Khodir Sahrullah tenggelam akibat terseret ombak di Perairan Ancol Timur, Pademangan, Jakarta Utara pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta, Hendra Sudirman, mengatakan korban bernama Arya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara Abdul Khodir Sahrullah masih belum ditemukan.
Baca juga: 10 penyelam dikerahkan cari remaja hilang digulung ombak di Ancol
Baca juga: 75 personel cari remaja yang hilang diterjang ombak di Ancol
Baca juga: Berniat cari kerang, dua remaja terseret ombak di Ancol
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019