PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau Inuki merambah usaha di bidang kedokteran nuklir dengan menggandeng sejumlah perusahaan BUMN dan swasta.Inuki harus agresif dan inovatif, ini momen kebangkitan kami
"Kami perlu ada inovasi usaha, salah satunya radio isotop menjadi kedokteran nuklir," kata Direktur Produksi PT Inuki (Persero) Bunjamin Noor di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.
Selain merambah pada inovasi kedokteran nuklir, Inuki juga menjajaki jasa teknis untuk penanganan skala industri. Setelah berhasil ekspor ke Filipina, dalam waktu dekat ini Inuki menargetkan ekspor ke Jepang, Vietnam, dan Thailand.
Sebagai satu-satunya perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pemanfaatan teknologi berbasis nuklir di Indonesia, Inuki menandatangani kerja sama dan sinergi BUMN secara sekaligus dengan enam perusahaan.
“Inuki harus agresif dan inovatif, ini momen kebangkitan kami, sekaligus momen memperkuat sinergi dengan BUMN dan perusahaan multinasional,” ujar Bunjamin Noor.
Penandatangan kerja sama dan sinergi dengan sejumlah perusahaan antara lain dengan PT Pupuk Kaltim (Persero), PT BNI (Persero) Tbk , PT Pertamina Bina Medika IHC, PT GE Operations Indonesia, PT Intertek Utama Services, dan PT Citrabuana Indoloka.
Kerja sama dan sinergi ini di dukung sepenuhnya oleh BNI sebagai BUMN penyedia modal kerja. Deputi Menteri BUMN Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media (PISM) Fajar Harry Sampurno sempat hadir dalam acara tersebut.
Ia mengharapkan kerja sama tersebut dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak dalam rangka sinergi perusahaan.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019