Kementerian Pertanian (Kementan) akan fokus pada upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan membangun infrastruktur pertanian dalam penyusunan program kerja tahun anggaran 2020.Kementan mendapatkan amanah untuk menyukseskan prioritas nasional pada program nilai tambah ekonomi dan kesempatan kerja, serta ketahanan pangan, air dan lingkungan hidup. Berdasarkan hal tersebut, kami akan menekankan program kerja tahun 2020 pada u
"Kementan mendapatkan amanah untuk menyukseskan prioritas nasional pada program nilai tambah ekonomi dan kesempatan kerja, serta ketahanan pangan, air dan lingkungan hidup. Berdasarkan hal tersebut, kami akan menekankan program kerja tahun 2020 pada upaya membangun SDM pertanian yang berkualitas dan membangun infrastruktur,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) 2019 di Bogor, Selasa.
Untuk mengembangkan kompetensi SDM pertanian, Kementan meningkatkan alokasi anggaran untuk pendidikan dan pelatihan vokasi. Pada tahun ini, Kementan sudah menggelar pendidikan dan pelatihan untuk mencetak petani milenial, kata Mentan seperti dikutip dalam siaran persnya, Selasa.
Sementara pembangunan infrastruktur masih dinilai sebagai kunci dalam peningkatan produktivitas pangan, sekaligus menekan biaya operasional produksi.
Untuk itu, Kementan akan terus memfasilitasi dan bekerja sama dengan kementerian maupun lembaga lain untuk membangun infrastruktur pertanian, mulai dari waduk, embung, hingga irigasi sekunder dan tersier.
Beberapa program yang akan dilanjutkan adalah program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja), Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab), Toko Tani Indonesia, pengembangan Techno Park dan Science Park, dan pengembangan kawasan berbasis korporasi.
Salah satu program lama yang akan dipertahankan adalah program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani atau Serasi. Program optimalisasi lahan rawa sebagai lahan pertanian ini akan terus dijalankan sehingga Lahan rawa yang sebelumnya belum terkelola dengan baik, bisa menjadi sumber lahan yang potensial dalam meningkatkan produksi pangan.
Dikatakan, selama empat setengah tahun kinerja Kementerian Pertanian 2015-2019 telah menorehkan berbagai hasil yang menggembirakan. Terbaru, Kementan berhasil mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangannya dari BPK selama tiga tahun berturut-turut.
Prestasi lain di sektor pertanian adalah peningkatan PDB sektor pertanian 2014-2018 secara drastis. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB sektor pertanian tercatat naik Rp400 triliun sampai Rp500 triliun.Total akumulasi mencapai Rp1.370 triliun.
“Peningkatan PDB pertanian didorong oleh peningkatan volume ekspor. Jika pada 2013 ekspor hanya mencapai 33 juta ton, maka pada 2018 ekspor pertanian mencapai 42 juta ton,” kata Amran.
Dua torehan positif lainnya yang turut disebut oleh Amran adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia di sektor pertanian dan inflasi pangan. Pertumbuhan ekonomi pertanian Indonesia mencapai 3,7 persen, melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 3,5 persen.
Sementara inflasi pangan selama periode 2014 – 2017 juga menunjukkan tren yang positif. Pada 2017, inflasi pangan bisa ditekan hingga 1,26 persen. Capaian tersebut menunjukkan inflasi pangan sudah jauh lebih terkendali, terutama bila dibandingkan inflasi pangan pada 2014 yang mencapai 10,57 persen.
Baca juga: Rapat kerja DPR-Mentan bahas rancangan anggaran 2020
Baca juga: Mentan optimalkan 500 ribu lahan rawa di enam provinsi
Baca juga: Mentan imbau petani jagung terapkan teknologi tanam zigzag
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019