"Pekan depan ICE akan mulai memproses pemindahan jutaan orang asing yang tiba di Amerika Serikat secara ilegal," cuit Trump, yang merujuk kepada Badan Migrasi dan Bea Cukai. "Mereka akan dipindahkan secepat mereka datang," kata dia.
Sebanyak 12 juta migran, diperkirakan, datang ke Amerika Serikat secara ilegal terutama dari Meksiko dan Amerika Tengah.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai awal bulan ini, Meksiko setuju untuk menjemput migran Amerika Tengah yang mencari suaka di Amerika Serikat hingga kasus mereka diproses di pengadilan AS.
Kesepakatan tersebut, yang mencakup janji Meksiko untuk mengerahkan pasukan Penjaga Nasional guna menghentikan migran Amerika Tengah mencapai perbatasan AS, menangkis ancaman Trump yang hendak memberlakukan tarif terhadap produk impor Meksiko.
Trump juga mengatakan dalam cuitannya bahwa Guatemala "bersiap untuk meneken Safe-Third Agreement."
Wakil Presiden AS Mike Pence pekan lalu menyarankan bahwa Guatemala dapat menerima pencari suaka dari tetangganya yang disebut negara aman ketiga.
Informasi lebih lanjut soal rencana tersebut belum disampaikan kepada publik dan Guatemala secara terbuka belum mengkonfirmasikan pembicaraan, yang Departemen Luar Negeri AS katakan akan berlangsung di Guatemala pada Jumat.
Namun, Kelompok HAM AS, Human Rights First menuturkan "cukup dungu" untuk menyatakan bahwa Guatemala mampu melindungi pengungsi, ketika warga mereka saja melarikan diri dari kekerasan.
Meksiko sepakat bahwa jika langkah-langkah yang ditempuhnya gagal membendung arus migran, maka pihaknya akan membahas penandatanganan kesepakatan negara aman ketiga dengan Amerika Seikat.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ratusan migran menuju AS gunakan kereta barang di Meksiko
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019