"Tergantung kita melihatnya. Kalau dari sisi konsumen, kami stakeholder (pemangku kepentingan) pariwisata maunya itu harga tiket pesawat kompetitif dan murah," ujar Sekretaris ASITA Aceh, Totok Julianto di Banda Aceh, Selasa.
Menurutnya, kehadiran maskapai asing bisa juga menyebabkan persaingan antar sesama operator menerapkan persaingan sempurna transportasi udara di dalam negeri.
Bisnis yang digeluti pihaknya mendatangkan wisatawan baik dalam maupun luar negeri yang dewasa ini mengalami stagnasi dalam enam bulan terakhir akibat tingginya harga tiket pesawat, diperkirakan bakal bergairah kembali.
"Tetapi jika maskapai asing terlalu banyak terbang dan bersaing di rute domestik, saya khawatir keamanan akan berbahaya. Mereka terbang suka-suka, sementara penerbangan asing mau masuk wilayah Indonesia kan ada aturannya," terang dia.
Ia mengatakan, hampir semua negara di dunia ini melakukan proteksi penerbangan di dalam negeri, termasuk dari kehadiran maskapai asing.
"Jika diberi pasar sebebas-bebasnya di dalam negeri suatu negara, saya pikir itu nanti akan menjadi distorsi. Pada satu sisi, bakal terjadi kompetisi yang baik akibat semua maskapai berusaha seefisien mungkin untuk merayu konsumen," kata Totok.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pekan lalu menyebut, pemerintah masih terus mengkaji maskapai asing bila saja menjadi masuk ke Indonesia guna mendorong harga tiket pesawat yang lebih kompetitif.
"Sekarang kan sudah ada AirAsia. Nantilah kita lihat pelan-pelan, ndak terlalu buru-buru," katanya ditemui seusai halal-bihalal di Jakarta.
Pemerintah, lanjut dia, juga mengaku masih akan mempelajari soal aturan yang ada, termasuk mengenai kepemilikan saham jika maskapai asing beroperasi di Indonesia.
"Nanti kita lihat. Kita pelajari," ujar Luhut.
Menurut dia, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan mengundang maskapai-maskapai asing untuk membuka rute domestik agar konsumen bisa memiliki lebih banyak pilihan merupakan ide yang realisasinya dilakukan secara bertahap.
"Ya bisa saja nanti (maskapai asing masuk), tapi kita harus lakukan bertahap, tidak boleh juga semuanya cepat. Presiden juga maksudnya begitu," kata Luhut.
Baca juga: Maskapai asing jadi ancaman jika maskapai nasional tidak profesional
Baca juga: Asita Kalbar dukung maskapai luar masuk Indonesia
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019