GP Prancis, Ujian trek Paul Ricard yang merata

19 Juni 2019 19:26 WIB
GP Prancis, Ujian trek Paul Ricard yang merata
Sirkuit Paul Richard (Twitter.com/F1)
Akhir pekan ini, sirkut balapan jet darat Formula 1 akan menyambangi Sirkuit Paul Ricard di Prancis sebagai gelaran seri kedelapan musim ini.

Sirkuit sepanjang 5,842 km itu memiliki desain trek yang tidak menuntut mobil untuk kuat di satu area spesifik namun kombinasi keunggulan di setiap area seperti halnya karakter Sirkuit Barcelona-Catalunya.

Paul Ricard telah mengalami renovasi besar-besaran pada awal 2000 dan sejak itu menjadi salah satu fasilitas pengujian performa tingkat tinggi juga tuan rumah balapan GP Prancis sekarang.

Seperti diungkapkan kontributor teknis Formula 1, Mark Hughes dan Giorgio Piola, sektor pertama, yang dipenuhi sejumlah tikungan sempit menuntut tingkat pengereman, kelincahan, keseimbangan kecepatan rendah dan downforce sementara tikungan 3 menawarkan peluang bagi pebalap untuk melakukan overtake.

Di sektor selanjutnya, mobil balap didorong untuk mencapai batas performanya di mana pebalap bisa menggeber mobilnya hingga di atas 300 km per jam sebelum bertemu chicane di tengah lintasan lurus Mistral Straight, kemudian berhadapan dengan chicane lagi ketika mendekati tikungan cepat Signes yang membutuhkan kekuatan mobil dan efisiensi aerodinamika yang bagus.

Menuju sektor tiga, kembali kelincahan dan kecepatan berbelok mobil diuji hingga menuju garis finis.

Walaupun sirkuit itu tidak selalu menuntut kekuatan pengereman di setiap putaran seperti di Montreal, Paul Ricard memiliki satu titik pengereman terkeras di Tikungan 8, yaitu chicane yang memotong Mistral Straight.

Di sana, mobil bisa mendekat dengan kecepatan 332 km per jam dan direm hingga melambat menjadi 192 km per jam hanya dalam 1,51 detik, demikian menurut pabrikan rem Brembo.
 

Tim tuan rumah, Renault, berharap akan bisa mengulangi penampilan kuatnya di Montreal ketika mereka tiba di Le Castellet akhir pekan ini.

Butuh tujuh kali balapan bagi Renault untuk bisa pertama kalinya mencetak dua digit poin musim ini ketika dua pebalapnya, Daniel Ricciardo dan Nico Hulkenberg berturut-turut finis P6 dan P7 di Kanada.

Montreal menjadi saksi bagaimana Ricciardo mencetak hasil kualifikasi terbaiknya sejak GP Jepang 2010 dengan start di P4, terpaut 0,831 detik di belakang pole sitter Sebastian Vettel dari Ferrari.

Dengan mengemas total 14 poin di Kanada, sama banyaknya dari yang mereka dapat di enam balapan pertama, Renault pun meloncat dari peringkat delapan konstruktor ke peringkat lima usai hasil buruk di awal musim.

Renault pun akan membawa sejumlah update suku cadang yang akan dipasang di sasis mobil mereka di Prancis.

"Prancis jelas pencapaian yang penting," ungkap kepala tim Renault Cyril Abiteboul kepada Formula1.com.

"Bukan hanya ini Grand Prix di rumah, di Le Castellet, tapi juga kesempatan untuk mendemonstrasikan kemajuan selanjutnya dari daya saing kami."

"Sementara Kanada, Sirkuit yang sensitif dengan tenaga mesin, menekankan kemajuan di performa mesin kami, Prancis akan melihat sejumlah bagian pengembangan dari sasis yang akan kami bawa."

Ricciardo pun merasakan perkembangan pesat Renault setelah Kanada dan berharap hasil baik akhir pekan nanti.

"Tim memiliki laju yang bagus tahun lalu, jadi ada perasaan yang bagus di sini. Kami membawa sejumlah upgrade, yang berarti awal dari tren kecepatan sebenarnya dari kami. Mereka pun bekerja dengan baik, dan mobil terasa lebih baik, aku juga semakin yakin dan aku bisa lebih mengenalnya dengan baik," kata Ricciardo.

Sedangkan Ferrari akan membawa sejumlah komponen yang mereka sebut sebagai "evolusi kecil" ke Prancis setelah gelar juara Sebastian Vettel di Kanada dicopot berkat hadiah penalti. Ferrari dikabarkan masih mengejar peninjauan ulang keputusan steward itu.

Kepala tim Ferrari Mattia Binotto mengungkapkan bahwa evolusi kecil yang mereka bawa itu adalah elemen-elemen sebagai salah satu langkah penting dalam menentukan arah pengembangan mobil ke depannya.

Update yang mereka bawa bukan lah solusi dari masalah yang ditemui oleh tim, namun umpan balik dari bagian itu akan sangat penting untuk langkah ke depan yang akan mereka ambil.

"Paul Ricard selalu menjadi sirkuit yang menantang bagi kami tahun lalu dan kami tahu trek semacam ini bukan yang bersahabat bagi paket kami, tapi segalanya mungkin terjadi jadi kami siap melakukan yang terbaik," kata Binotto.

Baca juga:Penalti kontroversial rampas kemenangan Vettel di Kanada

Baca juga:Ferrari bawa "evolusi kecil" ke GP Prancis


Di kubu rival, Mercedes masih menjadi favorit juara di Paul Ricard di mana Lewis Hamilton finis pertama di sana tahun lalu dari pole position.

Hamilton telah menjuarai lima balapan sementara rekan satu tim, Valtteri Bottas dengan dua gelar juara Grand Prix musim ini. Mercedes bisa memperpanjang rekor kemenangan beruntunya menjadi dua digit mengingat sang pebalap asal Inggris memenangi dua balapan terakhir musim lalu untuk mempersembahkan gelar juara dunia bagi Mercedes.

Mercedes bisa mengulangi rekor 10 kemenangan beruntunnya pada 2016 lalu seperti halnya yang diraih Ferrari pada 2002.

"Kami berharap pertarungan yang ketat di Prancis... sirkuit ini memiliki kemiripan dengan Montreal dan lintasan lurus panjangnya akan menjadi tantangan bagi kami," kata bos Mercedes Toto Wolff kepada Reuters.

Namun demikian, berbeda dengan Kanada, karakteristik tikungannya tersebar di seluruh rentang kecepatan dan bisa menjadi keuntungan bagi tim Silver Arrow.

Hamilton menuju seri kedelapan musim ini masih kokoh di puncak klasemen dengan 162 poin, diikuti oleh rekan satu timnya, Bottas di peringkat kedua dengan 133 poin. Mercedes pun menyapu bersih kemenangan di tujuh seri awal musim ini, lima di antaranya dengan finis 1-2.

Usai mendapat hadiah juara di Kanada, berkat rival Sebastian Vettel yang terkena penalti lima detik yang merampas podium juaranya di Montreal, Hamilton akan mengincar kemenangan ke-78 selama karirnya di balapan.

"Aku akan kembali dengan lebih kuat di balapan selanjutnya dan berharap tak mengulangi kesalahan yang sama pada Jumat," kata pebalap yang sempat melintir dan menabrak tembok pembatas di Kanada itu.

Baca juga:Vettel gagal juara karena penalti, ini komentar Hamilton
 

Red Bull, yang finis kedua di Paul Ricard musim lalu, juga akan memanaskan persaingan di akhir pekan nanti.

"Aku merasa nyaman dengan mobil ini jadi aku harap bisa menantang pebalap terdepan lebih dekat lagi," ungkap Max Verstappen, runner-up GP Prancis tahun lalu itu.

Honda pun akan membawa upgrade mesin pengapian dalam (ICE) dan turbocharger ke Prancis.

Upgrade power unit yang dijuluki Spec 3 itu akan digunakan oleh dua pebalap Red Bull Max Verstappen dan Pierre Gasly dan pebalap Toro Rosso Daniil Kvyat.

Tidak akan ada penalti untuk pebalap Red Bull, namun Kvyat dan rekan satu timnya Alexander Albon telah menggunakan tiga mesin pengapian dalam sebelumnya balapan di Prancis. Menggunakan unit keempat berarti mendapatkan konsekuensi penalti mundur posisi start.

Balapan GP Prancis akan digelar Minggu (23/6) mulai pukul 20:10 WIB.

Baca juga:Hasil GP Kanada, Hamilton raih kemenangan kontroversial

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019