Sejumlah petani di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terancam gagal panen akibat banjir yang melanda beberapa kecamatan yang ada di "Bumi Bersujud" tersebut.Sekitar lima hektare padi siap panen terancam gagal panen akibat terendam air selama berhari-hari, dan dikhawatirkan akan membusuk kalau air tidak segera surut
Said Hasim, salah satu petani padi sawah di Kecamatan Kusan Hilir, Batulicin, Rabu (19/6), mengatakan akibat intensitas hujan tinggi akhir-akhir ini menyebabkan sawah di sejumlah kecamatan terendam.
"Sekitar lima hektare padi siap panen terancam gagal panen akibat terendam air selama berhari-hari, dan dikhawatirkan akan membusuk kalau air tidak segera surut," katanya.
Dia mengatakan, kalau kondisi padi dibiarkan terendam berhari-hari di sawah dipastikan akan membusuk.
Baca juga: Kerugian gagal panen akibat banjir di Konawe Selatan Rp19,422 miliar
Saat ini yang bisa dilakukan, yakni petani harus mulai memetik padi yang masih tersisa dan bisa diselamatkan, lagi pula hasilnya juga tidak seberapa, hanya untuk menutupi biaya perawatan sebab hampir 100 persen semua padi terendam air.
Kepala Dinas Pertanian, Setia Budi, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Robby Candra menjelaskan di beberapa kecamatan ada sekitar 1000 hektare lebih sawah terendam banjir dan terancam gagal panen.
"Persawahan yang paling luas terkena dampak banjir yakni di Kecamatan Kusan Hilir dan Kusan Hulu yang mencapai 600 hektare," tuturnya.
Agar petani yang mengalami gagal panen tidak merugi, pihak dinas terkait akan mendampingi para petani itu untuk mengajukan klaim kepada Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"Hampir 80 persen para petani di Tanah Bumbu sudah mengikuti asuransi pertanian sehingga apabila mereka mengalami gagal panen yang bersangkutan bisa mengajukan klaim sebagai ganti ruginya," pungkas Robby.
Baca juga: Ratusan hektare sawah Magetan alami kekeringan, terancam gagal panen
Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019