• Beranda
  • Berita
  • Warga Ngawi temukan fosil tulang paha gajah purba

Warga Ngawi temukan fosil tulang paha gajah purba

19 Juni 2019 22:28 WIB
Warga Ngawi temukan fosil tulang paha gajah purba
Sejumah warga penasaran dan melihat temuan benda diduga merupaka fosil tulang paha gahaj purba yang ditemukan di dasar Sungai Ketonggo, Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Ngawi. (Antara/Istimewa)

ditemukan secara tidak sengaja oleh Pak Slamet saat menyelam mencari pasir di Sungai Ketonggo

Seorang warga di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menemukan benda mirip kayu yang telah membatu dan diduga merupakan fosil tulang paha gajah purba.

Warga desa setempat Bambang Sumaryono di Ngawi, Rabu mengatakan fosil tulang paha gajah purba tersebut pertama kali ditemukan oleh Slamet (50) seorang pencari pasir saat sedang menyelam di Sungai Ketonggo di desa setempat untuk mencari pasir.

"Awalnya ditemukan secara tidak sengaja oleh Pak Slamet saat menyelam mencari pasir di Sungai Ketonggo. Benda itu dikira kayu," ujar Bambang kepada wartawan.

Fosil tulang paha tersebut memiliki panjang sekitar 75 sentimeter. Sayang, fosil tersebut akhirnya patah saat dilakukan pengangkatan dari dasar sungai. Diperkirakan fosil tersebut adalah milik jenis binatang purba Stegodon atau gajah purba.

"Kayaknya bentuknya mirip tulang paha gajah. Soalnya besar sekali. Warga sekitar juga baru kali ini menemukan benda diduga fosil," katanya.

Temuan tersebut membuat warga desa sekitar penasaran. Mereka berdatangan ke lokasi tepi sungai untuk melihat dugaan fosil tersebut.

"Ingin lihat penemuan tulang yang diduga fosil. Besar sekali, belum pernah lihat langsung tulang seperti ini. Temuan itu kayak yang ada di Museum Trinil," kata seorang warga desa setempat yang datang ke lokasi, Lina.

Agar tidak semakin rusak, temuan diduga fosil tersebut lalu dibawa ke rumah perangkat desa setempat. Sesuai rencana, warga berencana melakukan pencarian lagi karena dimungkinkan masih banyak fosil lainnya yang terpendam di dasar sungai.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019