• Beranda
  • Berita
  • Kementan fokus kembangkan mekanisasi pertanian hingga daerah terluar

Kementan fokus kembangkan mekanisasi pertanian hingga daerah terluar

19 Juni 2019 22:49 WIB
Kementan fokus kembangkan mekanisasi pertanian hingga daerah terluar
Ilustrasi - Seorang petani merontokkan padi dengan "rontogan", alat mekanisasi pertanian sederhana yang digerakkan dengan tangan, saat panen raya padi. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/ss/ama/08.

Selama ini mekanisasi pertanian lebih difokuskan di daerah di Jawa dan sentra produksi

Kementerian Pertanian (Kementan) terus memfokuskan pengembangan pertanian modern secara merata di seluruh wilayah Indonesia melalui program mekanisasi alat pertanian (alsintan) modern hingga ke daerah pinggiran atau terluar.

Direktur Alat Mesin Pertanian sekaligus Ketua Tim Kerja Pertanian 4.0, Andi Nur Alam Syah mengatakan Kementan mulai tahun ini  fokus pada penyediaan alsintan dalam mendukung program optimalisasi lahan rawa dan mekanisasi pertanian. Hal ini merupakan langkah mempercepat pembangunan pertanian Indonesia 4.0.

"Selama ini mekanisasi pertanian lebih difokuskan di daerah di Jawa dan sentra produksi. Kami ubah kemajuan mekanisasi pertanian difokuskan dari daerah pinggiran sehingga sektor pertanian ke depan benar-benar modern," kata Andi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Andi optimistis mekanisasi pertanian di seluruh wilayah dapat terwujud dengan pemantapan organisasi melalui Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) sehingga modernisasi dapat tercapai.

Menurut dia, pemantapan bukan hanya dari sisi kuantitas, tapi fokus kepada kualitas dari bantuan. Hal ini seiring dengan arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar kelembagaan pengelolaan alat mesin pertanian (alsintan) semakin diperkuat.

Andi menjelaskan pemantapan alsintan dari sisi kualitas dipastikan dapat mengurangi tindak penyelewengan bantuan alsintan itu sendiri. Kemudian, alsintan tidak lagi dimiliki atau dikuasai oleh ketua kelompok.

"Ke depannya kami fasilitasi alsintan itu dalam satu pengelolaan melalui UPJA," katanya.



 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019