Bank sentral AS pada Rabu (19/6/2019) mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga stabil karena para pejabat mempertimbangkan sinyal beragam pada kesehatan ekonomi Amerika Serikat dan dampak dari ketegangan perdagangan.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), panel pembuat kebijakan The Fed, memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga federal fund (FFR) pada 2,25 persen hingga 2,5 persen, The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.
Baca juga: The Fed putuskan tahan suku bunga di tengah sinyal ekonomi beragam
Bank sentral mencatat bahwa pasar tenaga kerja Amerika Serikat "tetap kuat" dan kegiatan ekonomi "meningkat pada tingkat yang moderat" sejak Mei, sementara indikator-indikator bisnis investasi tetap "telah lemah" dan ketidakpastian tentang prospek ekonomi "telah meningkat."
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,53 persen menjadi 97,1287 pada perdagangan terakhir.
Pada perdagangan terakhir di New York, euro naik menjadi 1,1244 dolar AS dari 1,1194 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2666 dolar AS dari 1,2560 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6889 dolar AS dari 0,6874 dolar AS.
Dolar AS dibeli 107,97 yen Jepang, lebih rendah dari 108,44 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9922 franc Swiss dari 1,0000 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3292 dolar Kanada dari 1,3382 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Rupiah menguat signifikan jelang pengumuman hasil rapat The Fed
Baca juga: INDEF : Kecil kemungkinan BI tahan suku bunga
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019