"kalau lihat sistemnya itu tadi yang dibilang bagus banget sebenarnya, kita di Indonesia punya tujuh ribu lebih bank sampah, dan memang saya kira aspek kesalahannya kalau pemerintah dilihat dari datanya, jadi pemerintah mengikuti aktivitas masyarakat. Nah di dunia saya kira pola partisipasi masyarakat yang seperti ini adanya ada di Indonesia, jadi model bank sampah itu betul-betul genuine di Indonesia," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, di Denpasar pada Kamis.
Ia mengatakan bahwa diperlukan upaya untuk menerapkan sistem tersebut dengan melakukannya secara sistematis, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Kota Denpasar.
Pihaknya juga mengapresiasi tingkat partisipasi masyarakat Bali yang di data oleh Pemerintah Kota Denpasar dengan baik. Hal terpenting dalam penanganan sampah ini adalah pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga karena jumlah sampah terbanyak berasal dari kegiatan rumah tangga.
"Pemda/Pemkot nantinya dapat dikumpulkan, sudah terpisah mana yang bisa untuk industri, mana yang bisa dibuang ke tempat pembuangan akhir, selama ini Pemda kesulitan untuk pendanaan di dalam rangka mengumpulkan sampah-sampah itu dari rumah tangga, oleh karena itu, Pemerintah Pusat sudah mengeluarkan kebijakan dana bantuan layanan sampah, jadi untuk tipping fee kita sudah putuskan waktu rapat kerja nasional paling banyak Rp 500 ribu per ton," jelas Siti Nurbaya Bakar.
Setelah peraturan Walikota Denpasar tersebut resmi diberlakukan 1 Januari 2018, penurunan sampah plastik di pasar tradisional mencapai 54,26 persen dan kegiatan lainnya mencapai 86,27 persen dan 99,16 persen untuk pusat perbelanjaan.
Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam memilah dan menabung sampah di Bank Sampah, Pemerintah Kota Denpasar melakukan upaya dengan membangun aplikasi pelayanan Bank Sampah berbasis web dan mobile berupa Sidarling.
"Aplikasi dan inovasi yang diluncurkan sebagai bentuk untuk mewujudkan keseriusan Pemkot Denpasar dalam memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat," ujar Rai Mantra.
Rai Mantra mengatakan dengan adanya inovasi dan aplikasi ini tentunya masyarakat akan lebih mudah dalam melaksanakan pengurusan beragam keperluan yang berkaitan dengan pemerintah. Selain itu, komitmen Pemkot dalam pengentasan permasalahan sosial masyarakat terus dimaksimalkan.
Dari 128 bank sampah 54 diantaranya sudah tergabung dalam aplikasi Sidarling dengan jumlah nasabah mencapai 5111 nasabah. Aplikasi ini juga menyediakan penghargaan bagi nasabah yang sudah mencapai poin pengumpulan tertentu.
Baca juga: Bank sampah Denpasar terkoneksi "Sidarling" dikonversi tabungan emas
Penghargaan diberikan apabila telah memenuhi point yang dimiliki oleh anggota, yaitu silver untuk pengumpulan point 0-24 dengan layanan berupa bus sekolah gratis, Gold untuk pengumpulan point 25-75 dengan layanan berupa bus sekolah gratis dan potongan hargabelanja, serta Platinum, untuk poin 75 ke atas berupa layanan berupa bus sekolah gratis dan potongan harga belanja, pelayanan rumah sakit dan puskesmas serta beasiswa bagi siswa sekolah.
Adapun perwakilan bank sampah berbasiskan sekolah, yaitu SD dan SMP, berbasis Desa dan Kelurahan, dan berbasis pasar rakyat di Kota Denpasar. Selain itu, SD Negeri 5 Pedungan menjadi salah satu Duta Plastik mewakili Provinsi Bali.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019