Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji mengatakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis sistem zonasi mencegah terjadinya jual beli kursi di sekolah yang dianggap favorit.Kalau sistem zonasi ini diterapkan, maka semua praktik kecurangan dalam PPDB bisa terbongkar seperti jual beli kursi..
"Kalau sistem zonasi ini diterapkan, maka semua praktik kecurangan dalam PPDB bisa terbongkar seperti jual beli kursi," ujar Indra di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan tujuan zonasi sangat baik yakni bisa meningkatkan angka partisipasi murni yang selama lima tahun terakhir, kenaikannya hanya satu persen. Rendahnya angka partisipasi murni itu disebabkan sekolah-sekolah gratis atau sekolah negeri didominasi anak-anak dari keluarga mampu. Hal itu dikarenakan nilai.
"Otomatis anak-anak dari keluarga mampu mempunyai kesempatan lebih luas, karena siswa itu bisa beli buku, bisa ikut bimbingan belajar dan lainnya."
Baca juga: Jokowi : masalah PPDB zonasi perlu dievaluasi
Kondisi itu membuat mutu pendidikan turun, yang mana sekolah negeri santai saja tidak meningkatkan mutu pendidikan, sementara sekolah swasta karena banyak anak kurang mampu sekolah di situ malah makin jatuh mutunya karena kualitas guru dan fasilitas benar-benar seadanya. Menurut dia, sekolah negeri yang gratis dan dibiayai penuh oleh pemerintah seharusnya mutu pelayanan dimanapun sama. Sehingga tidak dibenarkan adanya sekolah favorit.
"Kalau mau sekolah favorit, pilihlah swasta karena dibiayai oleh masyarakat dan banyak sekolah swasta yang mutunya bagus bahkan internasional," terang dia.
Dengan adanya zonasi itu juga, pungutan liar di sekolah semakin berkurang karena semakin banyak anak miskin di sekolah itu. Sementara anak-anak berprestasi bisa masuk, melalui jalur berprestasi. Menurut dia, hal itu dampaknya sangat baik bagi mutu pendidikan. Indra juga menambahkan dengan sistem zonasi itu juga dapat meningkatkan kesadaran pemerintah daerah, yang mana selama ini banyak bergantung pada pemerintah pusat.***3***
Baca juga: Panitia PPDB minta orang tua cermati informasi
Baca juga: Surabaya buka PPDB tambahan
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019