"Mengingat masih ada korban yang belum ditemukan, maka pencarian oleh tim gabungan tetap terus dilakukan," kata Abd Rahman Readi kepada ANTARA melalui sambungan telepon di Sumenep, , Jawa Timur, Kamis malam.
Jumlah korban meninggal dunia semuanya 21 orang, sedangkan korban sebanyak 38 orang, dengan satu korban hilang atau belum ditemukan.
"Dengan demikian, total korban Kapal Motor Arim Jaya yang tenggelam pada 17 Juni 2019, sebanyak 60 orang, 38 orang di antaranya selamat," kata Rahman, menjelaskan.
Sementara, terkait korban meninggal dunia, Rahman menjelaskan, semuanya telah dipulangkan ke rumah duka masing-masing. Biaya pemungan ditanggung oleh Pemkab Sumenep.
Data jumlah korban dalam musibah kapal tenggelam di sekitar perairan Giliyang, Sumenep ini sama dengan data yang dirilis Polres Sumenep yang juga menyebutkan bahwa total jumlah penumpang sebanyak 60 orang, terdiri dari 38 korban selamat, 21 orang meninggal dunia dan satu orang belum ditemukan.
Sebelumnya, data jumlah korban kapal tenggelam itu, sempat simpang siur antara data BPBD Pemkab Sumenep dan Polres Sumenep. Hal ini terjadi, karena kapal itu memang tidak dilengkapi dengan data manifes penumpang kapal.
Sebagaimana diketahui berangkat dari Pulau Guwa Guwa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, pada Senin (17/6) sekitar pukul 07.00 WIB pagi tujuan Pelabuhan Kalianget, Sumenep.
Saat berada di sekitar perairan Pulau Giliyang, kapal terhantam ombak besar yang disertai angin kencang sebanyak dua kali hingga akhirnya karam.
Dari sebanyak 60 orang yang menjadi penumpang kala itu, awalnya dilaporkan sebanyak 39 orang selamat, 17 orang meninggal dunia dan 4 orang lainnya masih dinyatakan hilang, dan hingga Rabu (19/6), tinggal 3 orang.
Namun data terkini dari BPBD Pemkab Sumenep dan Polres Sumenep menyebutkan, bahwa total jumlah korban selamat sebanyak 38 orang, korban meninggal dunia hingga Kamis malam terdata sebanyak 21 orang, dan 1 orang lainnya belum ditemukan.
Baca juga: Polisi: 17 penumpang meninggal akibat kapal tenggelam di Sumenep
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019