"Rencananya, pameran tersebut berlangsung sejak 21-25 Juni 2019 di GOR Bung Karno Kudus," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Kasmudi di Kudus, Kamis.
Selain koleksi dari Museum Ronggowarsito yang dipamerkan, katanya, koleksi dari Museum Patiayam yang mayoritas merupakan koleksi fosil purba juga ikut dipamerkan.
Adapun koleksi yang ikut dipamerkan, yakni ada gading gajah purba, kerang purba, kerbau dan beberapa koleksi lainnya.
Jumlah koleksi yang dipamerkan, katanya, disesuaikan dengan tempat yang tersedia karena kegiatan utamanya merupakan pameran keliling Museum Ronggowarsito.
Kasi Sejarah, Permuseuman dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus RR Lilik Ngesti W menambahkan koleksi Museum Patiayam yang boleh diikutkan dalam pameran memang harus memenuhi sejumlah persyaratan.
Di antaranya, koleksi yang hendak diikutkan pameran di luar harus koleksi asli dan bukanlah koleksi tunggal, melainkan lebih dari satu yang dimiliki sehingga ketika terjadi kerusakan masih ada stok koleksi serupa.
"Koleksi yang hendak dipamerkan juga dipastikan tidak mudah rusak ketika dibawa-bawa," ujarnya.
Ia mengungkapkan koleksi fosil purba yang ada sifatnya merupakan pelestarian sehingga harus benar-benar dijaga keamanannya agar tidak rusak karena bisa menjadi edukasi buat masyarakat.
Adapun koleksi fosil yang berhasil ditemukan di kawasan Situs Patiayam dan menjadi koleksi di museum, yakni Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
Kemudian ada temuan Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos Banteng alaeosondaicus, serta Crocodilus sp (buaya) serta kapak genggam atau "chopper".*
Baca juga: Koleksi fosil di Museum Patiayam Kudus bertambah
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019