"Untuk pembangunan stadion sudah 100 persen selesai berikut dengan fasilitas pendukungnya," kata pimpro pembangunan Stadion Papua Bangkit Dwi Aji Wicaksono di sela pemaparan kepada Menpora Imam Nahrawi di Papua, Jumat.
Baca juga: Pengelola hotel di Biak sudah terima pemesanan kamar untuk PON 2020
Stadion yang bakal digunakan untuk pembukaan dan penutupan kejuaraan empat tahunan ini mempunyai kapasitas 40 ribu tempat duduk dan bisa dikatakan sebagai stadion terbaik Indonesia kedua setelah Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.
"Semuanya dibuat dengan standart internasional. Lapangan, rumput, lampu hingga lintasan atletik semuanya standart internasional. Kami juga menyiapkan akses untuk disabel," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya terus melakukan perawatan stadion kebanggaan masyarakat Papua ini karena belum diserahkan ke pemerintah provinsi. Harapannya stadion ini bisa digunakan secara maksimal.
Desain stadion ini juga cukup menarik karena disesuaikan dengan budaya masyarakat Papua. Stadion tersebut menggunakan sistem tertutup dan menggunakan kursi tunggal. Coraknya pun hampir sama dengan GBK.
Begitu juga dengan lokasi. Stadion Papua Bangkit berada di tepi jalan antara Sentani menuju Jayapura sehingga mudah diakses. Bagi masyarakat Jayapura harus menempuh jarak 40 km sedangkan dari kota Sentani hanya 10 km.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mengaku bangga dengan tuntasnya pembangunan Stadion Papua Bangkit yang akan menjadi pusat olahraga terbesar di wilayah timur Indonesia.
"Venue ini harus dijadikan semangat bagi provinsi lain untuk melakukan hal yang sama. Ini adalah yang terbaik setelah Senayan," katanya.
Selain Stadion Papua Bangkit, kompleks olahraga ini juga didukung dengan lokasi pertandingan yang lain, seperti akuatik serta Istora Papua.
Baca juga: KEIN minta PLN jamin kesiapan listrik untuk PON di Papua
Baca juga: Tokoh Papua sarankan Pemda gaungkan semangat pelaksanaan PON 2020
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019