• Beranda
  • Berita
  • Selayang pandang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34

Selayang pandang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34

21 Juni 2019 13:39 WIB
Selayang pandang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34
Seorang jurnalis melintasi ornamen penyambutan delegasi jelang rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Kamis (20/6/2019). KTT ASEAN ke-34 yang dilaksanakan 20-23 Juni 2019 tersebut mengangkat tema Memajukan Kemitraan Untuk Keberlanjutan. (ANTARA)
Sepuluh kepala negara dan pemerintahan anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara akan berdialog dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34.

Thailand yang menjadi tuan rumah menyelenggarakan KTT ASEAN ke-34 di The Athenee Hotel, Hotel Luxury Collection di Bangkok, Thailand, pada 20-23 Juni 2019.

Dalam KTT ASEAN pertama tahun ini, Thailand sebagai ketua mengusung slogan "Memajukan Kemitraan untuk Keberlanjutan" di tengah berbagai tantangan yang dihadapi negara-negara yang berada di dalam kawasan Asia Tenggara.

Dengan slogan tersebut, Thailand ingin meningkatkan sinergi antara Visi Masyarakat ASEAN 2025 dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sementara itu, logo ASEAN kali ini berbentuk karangan bunga yang didominasi warna ungu buah manggis, ratu buah Thailand. Di tengah-tengah logo tersebut terdapat lambang ASEAN.

Bentuk logo terinspirasi dari karangan bunga yang biasa digunakan di Thailand untuk menyambut dan menghormati tamu-tamu.

Menurut keterangan dalam laman www.asean2019.go.th, bunga-bunga yang disatukan dan disusun dalam bentuk lingkaran, mewakili orang-orang dari Komunitas ASEAN dan kerja sama kolektif mereka untuk mendorong Komunitas ASEAN agar maju bersama.

Sepuluh jumbai yang tergantung dari karangan bunga tersebut melambangkan sepuluh Negara Anggota ASEAN.

Mereka secara kolektif membentuk panah ke atas, mewakili upaya mereka bersama dalam slogan KTT ASEAN ke-34 "Kemajuan Kemitraan untuk Keberlanjutan", menuju Komunitas ASEAN yang berpusat pada rakyat, yang tidak meninggalkan siapa pun di belakang dan memandang ke masa depan.

Agar pelaksanaan KTT ASEAN berjalan lancar, Thailand meningkatkan penjagaan keamanan di sejumlah lokasi, seperti Bandara Internasional Suvarnabhumi, Don Mueang, The Athenee Hotel, Embassy Plaza, Grand Centre Point Hotel, serta beberapa jalan besar.

Menurut media setempat, sekitar 10.000 personel polisi dikerahkan untuk menjaga keamanan selama perhelatan KTT Asean ini.

Mulai 22-23 Juni , baik jalur masuk dan keluar dari bagian Jalan Witthayu ini akan ditutup mulai pukul 06:00 hingga 18:00 waktu setempat.

Kemitraan untuk Keberlanjutan

Pada KTT ASEAN ke-33, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha menegaskan bahwa Thailand akan terus mendorong maju isu-isu prioritas ASEAN, khususnya ASEAN Smart City Network, untuk keberlanjutan kawasan.

Dia juga menekankan pentingnya menangani perubahan dan tantangan, yaitu kompetisi perdagangan dan politik, teknologi eksponensial, kejahatan lintas batas, perbedaan, dan perubahan struktur sosial di wilayah tersebut. Semua pihak yang berkepentingan perlu menjalin kerja sama yang lebih erat berdasarkan kesatuan ASEAN dan prinsip 3M: saling percaya, saling menghormati, dan kepentingan bersama, untuk mencapai hasil nyata dan keberlanjutan untuk ASEAN di segala bidang.

Slogan KTT ASEAN ke-34, lanjut dia, ada dalam tiga komponen dalam tema yang diusung Thailand "Memajukan Kemitraan untuk Keberlanjutan".

Menurut Prayut, komponen pertama tema itu, "Memajukan", menandakan visi dan langkah dinamis ASEAN menuju masa depan dengan memanfaatkan evolusi teknologi dari Revolusi Industri ke-4, dan meningkatkan daya saing dengan menciptakan sistem kekebalan terhadap teknologi eksponensial dan lainnya.

Komponen kedua, "Kemitraan", menggarisbawahi dalam mempromosikan kemitraan dalam ASEAN, dan dengan mitra dialog dan komunitas global melalui ‘ASEAN Plus One’, dan sentralitas ASEAN dalam arsitektur regional, ujar Prayut Chan-o-cha dari laman resmi pemerintah Thailand www.thaigov.go.th.

Kerja sama ekonomi dengan mitra global akan diperkuat berdasarkan keseimbangan dan kepentingan masyarakat. Peran ASEAN di tingkat internasional dalam menangani isu-isu global utama, yaitu, perubahan iklim, juga akan ditingkatkan. Konektivitas dalam berbagai dimensi akan dipromosikan, baik dalam infrastruktur, pengaturan, konektivitas antarmasyarakat (terutama dalam konteks "Tahun Kebudayaan ASEAN" pada 2019), dan menghubungkan strategi konektivitas di kawasan menuju ASEAN tanpa batas (Seamless ASEAN).

Di bawah komponen ketiga, "Keberlanjutan" akan dipromosikan di semua bidang, yaitu, keamanan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi, ekonomi hijau, dan pembangunan berkelanjutan. Pembentukan Pusat ASEAN untuk Studi dan Dialog Pembangunan Berkelanjutan, dan Pusat ASEAN untuk Inovasi yang akan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan.

Perdana Menteri juga mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk mengambil tindakan kolektif dalam menciptakan "Merek ASEAN" untuk menambah nilai-nilai yang lebih strategis, dan mempromosikan identitas dan kepekaan masyarakat ASEAN tanpa meninggalkan siapa pun.
 
Aktivis Greenpeace melakukan aksi protes di depan Kementerian Luar Negeri menjelang KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Kamis (20/6/2019). REUTERS/Soe Zeya Tun/djo/AWW (REUTERS/SOE ZEYA TUN)

Agenda KTT

Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, yang mulai berlangsung 20-23 Juni 2019.

Menter Luar Negeri Retno Marsudi akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34.

Pertemuan terkait KTT ASEAN dimulai dengan pertemuan Komite Perwakilan Tetap Asean (CPR), pertemuan Pejabat Senior (Senior Offical Meetings), pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN, pertemuan Menteri Ekonomi Khusus ASEAN tentang RCEP, pertemuan antara para pemimpin negara anggota ASEAN dengan perwakilan dari Majelis Antarparlemen ASEAN, pertemuan pemimpin ASEAN dengan perwakilan dari Dewan Penasihat Bisnis ASEAN, sesi pleno, dan retreat.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Jose Tavares mengatakan dalam jumpa pers mingguan di Kemlu, Rabu (19/6), beberapa pertemuan multilateral antarnegara ASEAN akan diselenggarakan di sela-sela KTT, antara lain pertemuan tingkat tinggi antara kepala negara dan pemerintahan Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia, Filipina; serta KTT Indonesia-Malaysia-Thailand Road Triangle.

Menteri Retno juga akan menghadiri pertemuan para menteri luar negeri ASEAN yang dilaksanakan pada 21 Juni.

Kemudian, Presiden Joko Widodo akan mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela KTT ASEAN, sejauh ini dijadwalkan dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-O-Cha dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (19/6), ada tiga isu yang akan diangkat Indonesia dalam KTT ASEAN ke-34, yaitu antisipasi eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, isu sampah plastik di laut, dan rencana repatriasi etnis Rohingya ke negara bagian Rakhine, Myanmar.

Rangkaian pertemuan KTT ASEAN ke-34 itu, direncanakan akan menghasilkan sekitar 16 dokumen, dan empat diantaranya adalah dokumen hasil utama.

Keempat dokumen hasil utama itu, yakni Pernyataan Visi Pemimpin ASEAN tentang Kemitraan untuk Mencapai Keberlanjutan (ASEAN Leaders' Vision Statement on Partnership for Sustainability), Pandangan Bersama ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Indo-Pacific Outlook), Deklarasi Bangkok tentang Memerangi Limbah Laut di Kawasan ASEAN (Bangkok Declaration on Combating Marine Debris in ASEAN Region), Pernyataan Pemimpin ASEAN tentang Tahun Budaya ASEAN (ASEAN Leaders Statement on ASEAN Cultural Year).
 

Baca juga: Thailand bersiap sambut 10 kepala negara ASEAN

Baca juga: ASEAN diminta ambil langkah berarti terkait hak Rohingya

Baca juga: Indonesia upayakan ASEAN sepakati pandangan bersama Indo-Pasifik


 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019