Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2019 berada pada kisaran 5,05-5,15 persen.Kinerja perekonomian akan didukung oleh konsumsi rumah tangga yang terbantu oleh peningkatan belanja masyarakat pada periode Lebaran 2019
"Kita perkirakan 5,05-5,15 persen, atau lebih baik dari triwulan satu 2019," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Suahasil mengatakan kinerja perekonomian akan didukung oleh konsumsi rumah tangga yang terbantu oleh peningkatan belanja masyarakat pada periode Lebaran 2019.
Selain itu, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) juga ikut memberikan kontribusi kepada perekonomian karena meningkatnya kegiatan untuk penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).
Ia mengharapkan sektor investasi yang melambat pada triwulan I-2019 mulai berdampak positif ke depannya, setelah pelaku usaha menunda aksi karena menunggu hasil pemilu.
"Kita melihat investasi agak sedikit melambat, karena ada pemilu. Jadi, investor wait and see menunggu selesainya pemilu. Tapi kita harap mulai Juni ada kontribusi investasi lagi," ujarnya.
Meski demikian, Suahasil memproyeksikan kinerja perekonomian pada triwulan II-2019 tidak setinggi periode sama tahun 2018 yang tercatat tumbuh 5,27 persen.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian pada triwulan I-2019 tumbuh 5,07 persen karena dukungan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi.
Dalam periode ini, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 5,01 persen, atau lebih baik dari periode triwulan I-2017 dan I-2018 yang masing-masing tumbuh sebesar 4,94 persen.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2019 juga didukung oleh konsumsi pemerintah yang tumbuh 5,21 persen karena adanya kenaikan realisasi belanja barang dan jasa serta belanja pegawai.
Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) ikut memberikan kontribusi kepada perekonomian pada triwulan I-2019, meski hanya tumbuh 5,03 persen.
Pencapaian ini tidak jauh berbeda dibandingkan periode triwulan I-2017 sebesar 4,77 persen dan triwulan I-2018 sebesar 7,94 persen.
Baca juga: BI: pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II akan melandai
Baca juga: Kepala Bappenas: dua faktor utama penghambat pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Sri Mulyani sebut investasi jadi penopang pertumbuhan 5,3-5,6 persen
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019