"Kami berusaha memenuhi semua kebutuhan pengungsi termasuk bahan makanan dan obat-obatan," kata Bupati Konawe Utara, Ruksamin, di Posko Utama Pengendalian banjir Konawe Utara, Jumat malam.
Ia menjamin sampai sekarang ini tidak ada satupun pengungsi yang tidak tersentuh bantuan, semuanya dapat termasuk daerah yang sulit dijangkau.
"Kami berikan bantuan makanan secara bergantian, tidak mungkin setiap hari hanya makan mi instan ataupun telur. Kadang-kadanf kita ganri dengan ikan asin dan lain sebagainya," katanya.
Termasuk, lanjut dia, pelayanan kesehatan bagi pengungsi. "Ada fasilitas kendaraan yang siap menjemput pengungsi unruk dirawat di rumah sakit setempat.
Di samping itu, lanjut dia, kebutuhan akan air bersih bagi pengungsi juga terjamin. Di setiap tenda pengungsian sudah disiapkan tandor air bersih.
Bahkan, kata dia, ada empat unit mobil tangki yang akan mengirim air bersih kepada pengungsi. "Yang pasti kita layani semua saudara kita yang mengungsi," katanya menegaskan.
Banjir bandang yang melanda Kabupaten Konawe Utara menyebabkan 2.502 kepala keluarga yang terdiri dari 9.609 jiwa masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.
Banjir akibat intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan tiga sungai meluap, yaitu Sungai Lalindu, Sungai Walasolo, dan Sungai Wadambali meluap.
Luapan ketiga sungai tersebut merendam tujuh kecamatan yaitu Andowia, Asera, Landawe, Langgikima, Oheo, Wiwirano, dan Motul.
Selain merendam rumah penduduk juga mengakibatkan lahan pertanian dan tambak juga terendam air. Areal sawah yang terendam air 970,3 hektare, lahan jagung 83,5 hektare, lainnya 11 hektare, dan tambak 727,4 hektare.
Baca juga: BNPB: status tanggap darurat bencana banjir Konawe Utara diperpanjang
Baca juga: Relawan berjuang bantu korban banjir Konawe Utara
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019